Peningkatan pendapatan tersebut berasal dari pengembangan real estat yang bertumbuh 36 persen menjadi Rp4,41 triliun. Peningkatan juga ditopang oleh proyek-proyek rumah tapak yang sudah selesai.
Misalnya seperti Waterfront Estates Cikarang dan Cendana Homes Lippo Village, serta serah terima unit apartemen di Holland Village Jakarta, Embarcadero Bintaro, Hillcrest dan Fairview Towers Lippo Village, dan Orange County Cikarang.
Selain itu, kinerja prapenjualan juga terus melampaui target. Angka pra penjualan pada 2021 mencapai Rp4,96 triliun, meningkat 86 persen secara YoY (year on year) dan 18 persen di atas target yang telah direvisi naik sebesar Rp4,2 triliun.
CEO LPKR John Riady mengatakan, pada 2021 bisnis properti terus menguat didukung oleh peningkatan pra penjualan sebesar 86 persen YoY menjadi Rp4,96 triliun.
"Bisnis rumah sakit kami juga melaporkan hasil terbaik, serta kami juga melihat peningkatan di mal, hotel, dan bisnis kami lainnya pada akhir 2021. Saat ini, kami berada di posisi yang baik untuk mengembangkan hasil 2021 dalam melangkah menuju 2022," jelasnya.
Dirinya memperkirakan momentum penjualan ini akan tetap kuat tahun ini dengan perkiraan kinerja pra penjualan mencapai Rp5,2 triliun atau tumbuh 5 persen secara tahunan dari angka selama 2021.
Selain itu, pendapatan bisnis kesehatan dan layanan lainnya meningkat 40 persen selama 2021 menjadi Rp12,09 triliun dari angka Rp8,63 triliun.
Di samping itu, penurunan kasus covid-19 di kuartal IV-2021 membawa dampak positif bagi mal, hotel, parkir, dan bisnis LPKR lainnya.
LPKR juga membukukan peningkatan EBITDA pada 2021 sebesar 93,5 persen menjadi Rp3,69 triliun dari Rp1,91 triliun pada 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
