Masyarakat diminta menjauhi rentenir dengan memanfaatkan fasilitas Pembiayaan Mikro Perumahan. Ilustrasi: Freepik
Masyarakat diminta menjauhi rentenir dengan memanfaatkan fasilitas Pembiayaan Mikro Perumahan. Ilustrasi: Freepik

Masyarakat Diminta Jauhi Rentenir, Gunakan Pembiayaan Mikro Perumahan

Rizkie Fauzian • 23 Juli 2025 13:49
Jakarta: Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengajak masyarakat menjauhi rentenir atau "bank emok" dengan memanfaatkan fasilitas Pembiayaan Mikro Perumahan (Pembiayaan Home).
 
"Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan Gubernur Jawa Barat dalam kolaborasi Pembiayaan Mikro Perumahan untuk masyarakat Jabar," kata Menteri PKP Maruarar Sirait dikutip dari Antara, Rabu, 23 Juli 2025.
 
Daripada masyarakat meminjam dana ke "bank emok", lebih baik memanfaatkan fasilitas Pembiayaan Mikro Perumahan atau "Pembiayaan Home" yang digulirkan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman.

"Pinjaman dana melalui Program Pembiayaan Mikro Perumahan ini bisa digunakan untuk merenovasi rumah atau meningkatkan usaha kecil yang dimiliki," jelas dia.
 
Menurut Menteri PKP, masalah rentenir dan tengkulak banyak dihadapi oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Hal ini menjadi hal yang perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah, agar masyarakat tidak terjerat utang yang berkepanjangan.
 
"Jadi enggak usah marah-marah untuk menghadapi rentenir. Tapi kita hadapi lewat Program Pembiayaan Mikro Perumahan yang prosesnya lebih mudah, lebih murah dan lebih cepat untuk masyarakat. Sehingga nggak ada lagi masyarakat meminjam uang dari rentenir," ungkap Ara.
 
Menteri PKP mengampanyekan kegiatan Kolaborasi Pembiayaan Mikro Perumahan atau "Pembiayaan Home".  Kegiatan ini diinisiasi oleh Kementerian PKP bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Permodalan Madani Nasional (PMN) dan Bank BJB.
 
Baca juga: KUR Perumahan Siap Digelontorkan, Developer Dapat Porsi Terbesar

Pada kesempatan itu, Menteri PKP juga berbincang-bincang dengan sejumlah ibu yang yang memanfaatkan "Pembiayaan Home" ini. Mereka kebanyakan mendapat pinjaman sebesar Rp1 juta untuk modal usaha yang bunganya terjangkau dan pencairan hanya sekitar tiga hari.
 
Selain itu juga menyerahkan kunci rumah subsidi secara simbolis kepada 20 orang yang memanfaatkan KPR FLPP dari Bank BJB. Menteri PKP berharap dengan "Pembiayaan Home" masyarakat bisa meningkat perekonomiannya dan bisa menghuni rumah subsidi yang layak dan berkualitas.
 
"Presiden Prabowo Subianto memerintahkan agar ada karpet merah untuk masyarakat di bidang perumahan, dan kami laksanakan lewat BPHTB dan PBG gratis. Ada sekitar 26 juta RTLH yang perlu direnovasi dan jumlahnya di Jabar cukup banyak dan saya yakin KDM bisa membuat perubahan mendasar di Jabar lewat program perumahan," katanya.
 
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menyampaikan ada beberapa hal khususnya di Jawa Barat, yang terlewatkan dalam pengelolaan pembangunan perumahan, yakni kebutuhan rumah meningkat namun tanah semakin sempit.
 
"Lewat pembiayaan mikro perumahan nanti masyarakat yang sudah memiliki tanah atau RTLH namun ingin membangun dan merenovasi rumah bisa menggunakan "Pembiayaan Home" dengan angsuran yang ringan. Ini harus benar-benar dimanfaatkan," katanya.
 
Dirut PT Sarana Multigriya Finansial atau SMF (Persero), Ananta Wiyogo menjelaskan, pihaknya terus menyediakan bantuan pembiayaan perumahan untuk masyarakat berkolaborasi dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
 
"Dulu (pengajuan pinjaman) pembiayaan masyarakat prosesnya lama dan syaratnya rumit, sehingga masyarakat terjebak rentenir seperti "Bank Emok" yang menawarkan proses pinjaman uang cepat namun bunga mencekik sehingga memperburuk ekonomi keluarga," katanya.
 
Saat ini PT SMF bersama Menteri PKP dan PNM serta Pemprov Jabar dan Bank BJB membawa semangat Presiden Prabowo Subianto guna mengentaskan rentenir. Kini proses pencairan dana pinjaman lewat "Pembiayaan Home" hanya tiga hari.
 
"Pembiayaan Home hadir sebagai harapan baru dan solusi nyata bagi masyarakat. Sebelumnya di Majalengka prosesnya 5 hari dan sekarang bisa lebih cepat hanya tiga hari," katanya.
 
Direktur Operasional PT Permodalan Nasional Madani, Sunar Basuki menjelaskan, Pembiayaan HOME dari PNM (Permodalan Nasional Madani) adalah program pembiayaan mikro perumahan yang ditujukan untuk nasabah PNM Mekaar.
 
Program ini memungkinkan nasabah untuk merenovasi rumah mereka, yang juga dapat digunakan sebagai tempat usaha atau untuk mendukung kegiatan usaha.
 
PNM merupakan BUMN visi khusus pemberdayaan ibu-ibu pra sejahtera dan usaha mikro. PNM tidak hanya memberikan pinjaman modal tapi juga memberi pelatihan pendampingan membantu membuat perijinan dan pelatihan.
 
Disebutkan, PT PNM telah bekerja sama dengan PT SMF sejak September 2021 dan telah menyalurkan dana untuk nasabah per Juni 2025 senilai 1,7 triliun secara nasional.
 
"Di Subang ada 141.000 nasabah aktif dan tentunya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan