Dewan Redaksi Media Group Gaudensius Suhardi/MI/Ebet
Dewan Redaksi Media Group Gaudensius Suhardi/MI/Ebet (Gaudensius Suhardi)

Gaudensius Suhardi

Anggota Dewan Redaksi Media Group

Segelintir Bikin Bising

Gaudensius Suhardi • 04 April 2022 05:35

Dengan demikian, kata saya kepada teman, mereka yang mengusulkan pemilu ditunda ialah segelintir orang yang seperti dilahirkan dengan bakat-bakat untuk selalu lekat dengan kekuasaan politik. Mereka sangat menikmati kekuasaan yang didapat dan tidak mau menanggalkannya seperti iklan produk sudah duduk lupa berdiri.
 
Konstitusi sudah jelas mengatur bahwa pemilu dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali, juga disebutkan bahwa presiden dan wakil presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.
 
Semua yang sudah terang benderang disebutkan dalam konstitusi maupun aturan turunannya dibuat samar-samar dengan tujuan melanggengkan kekuasaan karena kekuasaan itu membawa nikmat.
 
Dengan begitu, meminjam pernyataan Kusumohamidjojo, pemilihan umum yang merupakan tulang punggung demokrasi itu sebenarnya hanya merayakan pergantian oligarki kekuasaan, baik di Indonesia maupun di Amerika Serikat, atau di negara-negara demokratis yang lain. Tidak bisa dihindarkan, kata dia, bahwa dengan merujuk kepada Han Feizi dan Machiavelli, oligarki politik yang absolut dan despotik itu, baik yang modern tetapi apalagi yang kuno, akan lebih memantapkan oligarki ketidakadilan yang dapat mereka nikmati buahnya.
 
Wacana menunda pemilu dan memperpanjang masa jabatan presiden, meminjam pernyataan Jokowi, sesungguhnya ingin menjerumuskannya. Fakta itulah yang disimpulkan dari survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis Jumat (1/4). Survei SMRC pada 13-20 Maret 2022 menunjukkan mayoritas publik menolak penundaan Pemilu 2024 dengan alasan pandemi covid-19 (78,9%), pemulihan ekonomi (79,8%), dan pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara (78,5%).
 
Kesimpulan survei ialah wacana penundaan pemilu tampak berimplikasi negatif terhadap penilaian warga tentang arah perjalanan bangsa, kinerja demokrasi, dan kepuasan atas kinerja Jokowi sebagai presiden.
 
Tingkat kepuasan warga atas kinerja Jokowi sebagai presiden turun dari 77% pada survei Maret 2021 menjadi 64,6% pada survei terakhir Maret 2022. Sebaliknya, proporsi yang tidak puas naik dari 22,2% menjadi 32,2%.
 
Wacana penundaan pemilu berdampak negatif terhadap kinerja Jokowi sebagai presiden. Elok nian untuk tidak memberikan kekuasaan kepada segelintir orang yang bikin bising atmosfer politik negeri ini.

 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Pilar Jokowi pemilu politik Podium Pemilu 2024

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif