Jokowi hadir setelah mendapat undangan resmi dari Dekan Kehutanan. Alumnus Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 ini datang dan duduk di barisan depan bersama Menhut Raja Juli Antoni, Rektor UGM dan Ketua Komisi XIII DPR RI WIlly Aditya.
Raja Juli dalam sambutannya mengucapkan selamat atas Dies ke-62 Fakultas Kehutanan UGM. Fakultas Kehutanan UGM dinilai telah berkontribusi dalam membangun Sektor kehutanan di Indonesia.
“Terima kasih kepada seluruh sivitas akademika Fakultas Kehutanan UGM yang memiliki kontribusi luar biasa dalam memajukan sektor kehutanan di Republik Indonesia,” kata Raja Juli.
Menurut Raja Juli, Fakultas Kehutanan UGM telah meluluskan banyak rimbawan yang tersebar dari Aceh hingga Papua yang telah ikut menjaga hutan. “Kita ingin kerja sama yang lebih erat agar hutan tetap lestari dan masyarakat lebih sejahtera,” ujarnya.
Ia juga menyoroti transformasi digital di sektor kehutanan yang tengah diakselerasi oleh pemerintah. Menurutnya, sistem digital terpadu diperlukan untuk meminimalkan konflik tata kelola lahan dan memperkuat transparansi pengelolaan sumber daya alam.
“Kami sedang membangun satu platform nasional agar seluruh perizinan dan pemetaan hutan dapat diakses secara terbuka. Dengan demikian, kebijakan kehutanan akan semakin berbasis data dan akuntabel,” jelasnya.
Selain itu, Menteri Kehutanan menegaskan komitmen pemerintah terhadap mitigasi perubahan iklim melalui perluasan perhutanan sosial dan pasar karbon. Ia menyebutkan, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan skema ekonomi hijau melalui restorasi ekosistem.
“Kita ingin mengubah paradigma bisnis dari yang menebang menjadi menanam. Dengan dukungan investasi karbon, sektor kehutanan dapat menjadi lokomotif ekonomi hijau yang mensejahterakan masyarakat,” tuturnya.
Raja Juli juga menyinggung pentingnya pelibatan masyarakat adat dalam pelestarian hutan. Ia menilai, masyarakat adat memiliki kearifan lokal yang terbukti efektif menjaga ekosistem hutan selama ratusan tahun.
“Mereka adalah penjaga terbaik hutan Indonesia. Pemerintah berkomitmen mempercepat legalisasi hutan adat agar hak-hak mereka terlindungi dan menjadi bagian dari sistem kehutanan nasional,” katanya.
Rektor UGM, Ova Emilia dalam sambutannya menekankan bahwa pendidikan tinggi berperan strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul untuk keberlanjutan sektor kehutanan. Ia menilai, transformasi pendidikan menjadi keharusan di tengah kompleksitas tantangan global.
“Reinventing pendidikan kehutanan harus dilakukan agar lulusan kita tidak hanya mampu mengelola hutan, tetapi juga berperan dalam mitigasi perubahan iklim dan inovasi ekonomi hijau,” ujar Ova. Rektor juga menyoroti pentingnya penguatan sumber daya manusia unggul di bidang kehutanan sebagai pilar pencapaian target Net Zero Emission 2060. Ia menyebut Fakultas Kehutanan UGM telah menjadi contoh dalam mengintegrasikan teknologi modern, kerja lintas disiplin, dan pemberdayaan masyarakat melalui riset-riset aplikatif.
“Fakultas Kehutanan UGM berperan penting dalam mencetak SDM yang tidak hanya memahami aspek teknis, tetapi juga memiliki kepedulian sosial dan kemampuan adaptif terhadap perubahan global,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id