Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gajah Mada (UGM), Madarina Julia.Foto:  Dokumentasi Humas UGM
Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gajah Mada (UGM), Madarina Julia.Foto: Dokumentasi Humas UGM

UGM: Perhatikan Waktu Berjemur yang Pas untuk Imunitas

Muhammad Syahrul Ramadhan • 01 April 2020 10:38
Jakarta:  Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Madarina Julia mengungkapkan, waktu yang pas untuk berjemur yakni antara pukul 10.00-15.00.  Rentang waktu ini dianggap waktu berjemur paling efektif, lantaran bayangan tubuh lebih pendek dari tinggi badan.
 
Belakangan, berjemur menjadi salah satu kegiatan yang rajin dilakukan warga di setiap harinya. Berjemur dipercaya bisa meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh sehingga mampu melawan virus korona (covid-19).
 
"Jangan dilakukan lebih pagi karena paparan sinar mataharinya tidak mencukupi," kata Madarina mengutip dari laman UGM, Rabu, 1 April 2020.

Sementara untuk durasi berjemur, dianjurkan sekitar 10 hingga 15 menit. Kulit harus dipastikan langsung terpapar sinar matahari ketika berjemur.
 
Menurut Madarina, tidak perlu menggunakan topi, sunscreen, serta pakaian lain yang bersifat menghalangi paparan sinar matahari ke kulit.  "Setidaknya bagian tangan dan kaki terkena sinar matahari. Yang berhijab mukanya kan juga terbuka, cukup untuk terpapar sinar matahari," tuturnya.
 
Baca: Pakar UB Sebut Bahagia adalah Kunci Tangkal Korona
 
Madarina menuturkan, berjemur bisa dibarengi dengan kegiatan lain. Contohnya, berkebun, mengangkat jemuran, dan aktivitas lain yang berkontak langsung dengan sinar matahari.
 
Ia menjelaskan, manusia memerlukan sinar matahari untuk membantu meningkatkan produksi vitamin D di dalam tubuh. Sinar matahari ini menjadi sumber utama vitamin D alami, sementara hanya sedikit yang berasal dari makanan.
 
"Vitamin D ini punya efek imunomodulator yang bisa memperbaiki sistem imun tubuh," ujarnya.
 
Sistem imunitas, kata dia, menjadi pertahanan tubuh dalam melawan virus dan bakteri penyebab penyakit. Sejumlah penelitian juga menyebut paparan sinar matahari yang cukup menyebabkan virus lebih sulit bertahan. Sebaliknya, apabila tubuh kekurangan vitamin D dapat menghambat pertumbuhan dan rentan terinfeksi virus maupun bakteri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan