Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan (dok Pustekkom Kemndikbud)
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan (dok Pustekkom Kemndikbud)

Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan Lengkap dengan Gambar

Muhammad Syahrul Ramadhan • 14 April 2022 14:30

Sel tumbuhan

  • Ukuran sel lebih besar dibanding sel hewan. Sel tumbuhan memiliki ukuran berkisar 10 µmhingga 100 µm.    
  • Memiliki dinding sel yang mengandung selulosa
  • Bentuk tetap karena memiliki dinding sel
  • Memiliki plastida
  • Mitokondria sedikit karena fungsinya dibantu oleh plastida
  • Vakuola sedikit tapi ukurannya besar
  • Sentrosom dan sentriolnya tidak jelas

Bagian sel dan fungsinya

Berikut penjelasan bagian-bagian sel tumbuhan dan fungsinya yang dirangkum Medcom.id dari Sumber Belajar Kemendikbud.

1. Dinding Sel

Dinding sel hanya ditemui pada sel tumbuhan. Dinding sel disusun oleh selulosa saat sel masih muda. Sejalan dengan proses pertumbuhan dan perkembangannya sel akan mengalami penambahan zat lignin (lignifikasi) sehingga dinding sel menjadi kuat dan liat. Oleh sebab itu dinding sel digunakan untuk melindungi dan memberi bentuk sel.
 
Antar dinding sel yang berdekatan ditembus oleh pori kecil yang disebut noktah. Di dalam noktah ini terdapat pemanjangan sitoplasma yang menembus antar sel dan disebut plasmodesmata, yang berfungsi sebagai penghantar rangsang antar sel tumbuhan.

2. Membran plasma

Membran plasma merupakan bagian terluar dari sel, fungsinya antara lain sebagai berikut:
  • Sebagai pelindung sel agar isi sel tidak keluar meninggalkan sel.
  • Mengontrol zat-zat yang akan masuk maupun yang akan keluar meninggalkan sitoplasma. Mengendalikan pertukaran zat antara sitoplasma dengan lingkungannya
  • Menjadi tempat beberapa reaksi, misalnya reaksi terhadap cahaya matahari dan reaksi oksidasi dalam respirasi.
  • Sebagai reseptor atau penerima rangsang dari luar, seperti hormon dan bahan kimia lainnya, baik zat tersebut berasal dari lingkungan luar sel ataupun bagian lain dari dalam sel itu sendiri.

Membran plasma tersusun atas lipid, protein, dan karbohidrat. Lipidnya terutama berupa fosfolipid yang merupakan molekul-molekul amfifilik artinya setiap molekul mengandung "kepala" hidrofilik dan "ekor" hidrofobik. membran plasma mempunyai lapisan ganda fosfolipid dimana kepala hidrofilik menghadap ke arah air pada setiap sisi, sedangkan ekor hidrofobik terlindung dari sentuhan air.
 
Membran memiliki dua jenis protein, yaitu:
 
Protein integral menembus di antara lapisan fosfolipid, berfungsi sebagai transpor yang membawa zat-zat terlarut yang dibutuhkan sel.
Protein periferal menempel di lapisan fosfolipid.

Pada bagian sel yang menghadap keluar sel, terdapat karbohidrat yang melekat pada protein atau bagian kepala fosfolipid. Karbohidrat yang berikatan dengan protein disebut glikoprotein, sedangkan yang berikatan dengan fosfolipid disebut glikolipid.
 
Membran plasma secara aktif menentukan zat-zat mana yang dapat dilaluinya dan sekaligus menahan zat mana yang tidak dapat dilaluinya. Sifat ini disebut diferensial semipermeabel atau selektif permeable. Dengan cara inilah membran plasma berusaha mempertahankan bentuk dan reaksi-reaksi kimia dalam sel sehingga proses metabolisme dapat berjalan terus.

3. Sitoplasma

Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran plasma. Sitoplasma terdiri dari air, protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan kimia sel yang penting bagi metabolisme sel, seperti enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak dan protein.
 
Pada sel eukariotik, sitoplasma adalah bagian non-nukleus dari protoplasma. Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikel, serta sitosol yang berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya.
 
Sitosol mengisi ruang sel yang tidak ditempati organel dan vesikula dan menjadi tempat banyak reaksi biokimia  (glikolisis atau pemecahan glukosa, sintesis protein, dan sintesis asam lemak) serta perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti sel.
 
Sitoplasma sangat dinamis dan senantiasa bergerak. Sitoplasma mengandung senyawa organik untuk kehidupan, ion-ion, gas, molekul-molekul kecil seperti garam, asam lemak, asam amino, gula nukleotida, vitamin, serta protein dan RNA sehingga berbentuk larutan. Larutan  tersebut mengakibatkan sitoplasma senantiasa bergerak secara acak, yang dikenal dengan Gerak Brown. Gerak acak ini dipengaruhi oleh muatan listrik ion-ion (elektroforesis).
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan