Melihat realita itu, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Venus Kusumawardana, membeberkan sejumlah kiat agar masyarakat bisa menghindari hal tersebut. Venus menjelaskan, bahwa ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam memilih investasi aman serta menguntungkan.
Hal pertama adalah logis, yakni bagaimana masyarakat bisa berpikir logis terkait return maupun cara mekanisme investasinya. Kemudian yang kedua adalah legal, yaitu melihat bagaimana status perizinan perusahaan investasi yang menawarkan.
Apakah perusahaan itu sudah mendapat izin dari otoritas yang menaunginya, baik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
“Dua hal ini menjadi penting karena akan menentukan seberapa aman investasi yang kita lakukan. Jangan-jangan perusahaan yang menawarkan berjalan dengan illegal. Selain itu, seringkali para investor baru berharap investasinya bisa mendapatkan return tinggi dalam waktu yang singkat. Memang mungkin, tapi risikonya juga tinggi. Sebaliknya, jika return-nya rendah, biasanya risikonya juga rendah,” ujarnya, Kamis 24 Februari 2022.
Lebih lanjut, dosen asli Situbondo ini mengatakan, bahwa ada cara mudah untuk mengenali investasi bodong. Kebanyakan dari mereka akan memberikan embel-embel keuntungan yang tinggi serta menekankan untuk mencari kawan downline.
Selain itu, testimoni-testimoni yang diberikan juga dikenalkan oleh figur publik untuk meningkatkan daya tarik. Janji kemudahan untuk menarik kembali aset yang diinvestasikan juga sering menjadi alat untuk menggaet investor baru.
Meski begitu, ada beberapa kiat yang juga Venus bagikan agar tidak terjerat jenis penipuan ini. Pertama yakni dengan berhati-hati apabila ada penawaran investasi yang mengiming-imingi keuntungan dan janji imbal hasil tinggi di atas rata-rata pasar dalam jangka waktu yang singkat.
Kedua, masyarakat diharapkan tidak mudah termakan bujuk rayu penjual yang memaksa untuk membeli, sekalipun ia adalah kerabat atau teman. Ketiga, perusahaan investasi tipuan biasanya akan menunjukkan profil perusahaan yang tampak profesional dengan harapan masyarakat bisa yakin akan kredibilitasnya.
“Namun jika dilihat lebih seksama, ada beberapa kejanggalan seperti ketidakjelasan manajemen pengurus, laporan keuangan hingga kinerja investasi. Yang terakhir yakni melihat ada tidaknya izin penawaran investasi dari lembaga pengawas pemerintah,” tambahnya.
Menurutnya, praktik penipuan berkedok investasi akan tumbuh subur bila masyarakat masih malas berpikir kritis dan logis. Apalagi dengan minimnya wawasan dan pengetahuan masyarakat akan jenis-jenis investasi.
Baca juga: 3 Alasan Kenapa Belajar Digital Marketing Itu Penting
Ditambah lagi dengan adanya mental serta etos kerja yang ingin kaya mendadak tanpa bekerja keras. Maka perlu adanya pengenalan dan edukasi terkait jenis-jenis dan langkah investasi.
“Kebetulan Organisasi tata Kelola (OTK) Galeri Investasi Bursa Efek Indoensia (BEI) FEB UMM juga memiliki program untuk memberikan edukasi dan literasi pasar modal bagi semua kalangan masyarakat. Harapannya, upaya ini bisa meminimalisir korban penipuan investasi bodong. Saya juga ingin mewanti-wanti masyarakat untuk berpikir logis dan legal agar terhindar investasi semacam ini,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id