Apabila tidak terstruktur, proses ini bisa terhambat dan hasilnya kurang maksimal. Karena itu, diperlukan strategi efektif agar bimbingan berjalan lancar dan penelitian berkualitas.
Berikut beberapa strategi yang bisa kamu coba dikutip dari laman timeshighereducation:
1. Menyusun proses bimbingan
Tentukan harapan sejak awal, seperti tujuan, jadwal, dan cara berkomunikasi. Ini membantu mahasiswa memahami langkah-langkah yang harus diambil dan tenggat waktu untuk setiap tahap.Lakukan pemeriksaan rutin untuk memantau kemajuan dan menjaga motivasi mahasiswa, memberi mereka kesempatan untuk berbagi atau mengatasi kesulitan. Meskipun struktur penting, beri fleksibilitas.
Mahasiswa mungkin membutuhkan waktu lebih atau menghadapi kendala tak terduga. Jadi, sesuaikan tenggat waktu dan tujuan agar mereka tetap merasa didukung.
2. Memandu pengembangan penelitian
Fokuskan penelitian pada membantu mahasiswa mempersempit topik yang luas menjadi lebih kecil dan fokus. Hal ini membantu mereka membuat pertanyaan lebih jelas dan bisa diteliti dalam waktu yang ditentukan.Manfaatkan sumber daya, dengan cara mengarahkan mahasiswa menggunakan sumber yang dapat diandalkan, seperti jurnal, basis data perpustakaan, dan platform tepercaya untuk penelitian yang lebih mendalam.
Bangun keterampilan berpikir kritis dengan mendorong mahasiswa mempertanyakan asumsi dan melihat berbagai sudut pandang dari topik mereka. Gunakan studi kasus atau debat untuk melatih analisis dan penalaran, serta ajukan pertanyaan terbuka untuk mendorong refleksi dan pemikiran kritis.
| Baca juga: 5 Alasan Mengapa Skripsi Menjadi Tantangan Berat bagi Mahasiswa Akhir |
3. Berikan umpan balik yang baik
Berikan umpan balik yang jelas dan mudah dipahami, fokus pada yang sudah baik dan yang perlu diperbaiki. Umpan balik lebih singkat dan spesifik bisa mengurangi rasa bingung.Untuk tugas kecil, beri umpan balik dalam 1-2 hari agar tetap relevan. Untuk tugas besar, beri masukan pada bagian-bagian penting seperti draf atau proposal. Umpan balik cepat juga bisa diberikan saat diskusi atau latihan.
Biarkan mahasiswa membuat keputusan sendiri, tapi tetap beri dukungan saat dibutuhkan. Misalnya, mereka bisa memilih topik atau membagi tugas dalam proyek kelompok, dengan check-in dan refleksi untuk bantu mereka maju.
4. Menciptakan hubungan bimbingan yang positif
Bangun hubungan yang suportif dengan menunjukkan perhatian pada perkembangan akademis dan pribadi mahasiswa. Sering mengatur pertemuan singkat, baik melalui Zoom atau email, untuk membahas perkembangan mahasiswa.Tanyakan bagaimana mereka mengelola beban kerja dan apakah ada tantangan yang bisa dibantu. Dengarkan dengan baik dan berikan dukungan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Sebagai mentor, ciptakan suasana terbuka dan nyaman. Jadilah orang yang mudah didekati supaya mahasiswa merasa lebih percaya diri berbagi dan bertanya. Di akhir proses tesis, evaluasi bersama tentang yang sudah berjalan baik dan yang bisa diperbaiki.
Membimbing mahasiswa sarjana butuh pendekatan terstruktur, tapi tetap fleksibel. Hubungan antara mentor dan mahasiswa harus saling bekerja sama untuk meningkatkan kualitas tesis dan membantu mahasiswa mencapai kesuksesan di dunia akademis dan profesional.
Itulah beberapa strategi untuk bimbingan yang efektif dan mendukung kesuksesan penelitian mahasiswa. Dengan komunikasi terbuka, dukungan tepat, serta keseimbangan antara struktur dan fleksibilitas, proses bimbingan dapat berjalan lancar dan produktif. (Nanda Sabrina Khumairoh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
