Acara ini digelar melalui webinar yang mengusung tema “Sustaining Resilience of Oil Palm Industry amidst Covid-19 Pandemic”. Hadir sebagai pembicara utama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mengupas mengenai Kontribusi Kelapa Sawit Berkelanjutan dalam Mendukung Perekonomian Nasional Memasuki Masa Norma Baru.
Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman dalam sambutan pembukanya menyampaikan bahwa tujuan utama dari pelaksanaan pekan riset sawit Indonesia (Perisai) ini adalah untuk mendorong riset-riset sawit yang telah didanai oleh BPDPKS dapat lebih cepat dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan kelapa sawit.
Sebanyak 13 peneliti memaparkan hasil penelitian dan pengembangan mereka terkait kelapa
sawit. Riset mencakup sejumlah bidang antara lain budidaya/lahan/tanah, biomaterial, bioenergi, pangan/kesehatan, lingkungan, pengolahan limbah, dan sosial ekonomi/manajemen/ICT.
Penelitian dan pengembangan riset sangat dibutuhkan dalam menjawab berbagai persoalan yang dihadapi oleh industri sawit, dari hulu sampai dengan hilir. Sehingga dapat berdampak langsung untuk pengembangan industri kelapa sawit nasional yang berkelanjutan maupun sebagai bahan/rekomendasi pengambil kebijakan dan melawan kampanye hitam terhadap sawit berdasarkan data dan fakta yang obyektif,” tegas Eddy dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis, 18 November 2021.
Baca juga: BRIN Beberkan Penyebab Riset dan Inovasi Belum Jadi Pilar Pembangunan
Sejak berdiri tahun 2015 hingga saat ini, BPDPKS telah melaksanakan pendanaan program penelitian dan pengembangan yang bekerja sama dengan 69 Lembaga Litbang baik dari intansi Pemerintah, Perguruan Tinggi maupun Non Perguruan Tinggi, 840 Peneliti Senior, serta 346 Mahasiswa.
"Dari program tersebut telah ditetapkan 232 kontrak kegiatan penelitian dan pengembangan sawit, yang menghasilkan 201 publikasi ilmiah nasional dan internasional, 42 paten terdaftar dan penerbitan 6 buku," terang Eddy.
Program penelitian dan pengembangan perkebunan kelapa sawit dari aspek hulu hingga hilir yang dikembangkan BPDPKS merupakan salah satu upaya untuk melakukan penguatan, pengembangan dan peningkatan pemberdayaan perkebunan dan industri kelapa sawit nasional. Tujuannya agar saling bersinergi di sektor hulu dan hilir agar terwujud perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan.
Berdasarkan penilaian Asosiasi Inventor Indonesia (AII). terdapat 13 teknologi hasil litbang yang Prospektif untuk Komersialisasi yaitu:
- Drone untuk Monitoring Ganoderma dengan ketua Peneliti Dhimas Wiratmoko,M.Sc – PPKS
- Produksi CNCs dari TKKS untuk Hand Sanitizer dan Farmasi dengan ketuaPeneliti Yogi Wibisono Budhi – ITB
- Bioplastik Dari Selulosa TKKS dengan ketua Peneliti Isroi – PPBBI/MAKSI
- Foaming Agent Dari Minyak Sawit Untuk Pemadam Kebakaran dengan ketuaPeneliti Mira Rivai – SBRC IPBU
- Stabiliser Termal PVC dari PFAD dengan ketua Peneliti I Dewa Gede Ars Putrawan – ITB
- Produksi Furfural Berbasis TKkS dengan ketua Peneliti Misri Gozan – UI
- Pabrik Kayu Sawit Dengan Teknologi Sandwich Laminated Lumber dengan ketua Peneliti Erwinsyah – PPKS
- Produksi Pati-gula Dari Batang Pohon Sawit dengan ketua Peneliti Agus EkoTjahjono – BPPT
- Sabun Kalsium dari PFAD untuk Produksi Susu Sapi dengan ketua PenelitiLienda A. Handojo – ITB
- Produksi MDAG dari Minyak Sawit dengan ketua Peneliti Didah Nur Faridah –IPBU
- Ketahanan Kelapa Sawit terhadap Cekaman Kekeringan melalui Aplikasi BioSilika dengan ketua Peneliti Laksmita Prima Santi – PPBBI
- Alat Pengukur Kematangan TBS di Lapang dengan ketua Peneliti Dinah Cherie– UNAND;
- Alat Grading Otomatis Untuk TBS dengan Fluorescence Imaging Dan LaserSpeckle Imaging dengan ketua Peneliti Minarni – UNRI.
Disamping itu juga ada beberapa riset yang telah dimanfaatkan secara komersial, antara lain:
- Pengembangan Surfaktan MES bekerjasama PT Petrokimia Gresik denganSBRC LPPM IPB
- Pengembangan Bahan baku Biokomposit untuk Helm, Kerjasama PT InterstisiMaterial Maju dengan LPPM IPB
- Pengembangan Pemanfaatan PFAD sebagai Bahan Baku Stabilizer Pipa PVC, Kerjasama PT Timah Industri di Krakatau Industrial Estate dengan LPPM IPB
- Pengembangan Tandan Kosong Menjadi Glukosa oleh Balai Besar Indutri Agro
- Pengembangan Industrial Vegetable Oil (IVO) Kerja sama Pemda Muba dengan
- LPIK ITB dan PT. Kemurgi Indonesia.
Di samping itu juga diharapkan dapat mengubah mindset peneliti pada umumnya dari yang hanya fokus untuk hanya meneliti, namun juga memikirkan konsep komersialisasi dari output penelitian yang akan dihasilkan,” ungkap Eddy
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News