"Sebelum kita memilih fokus menentukan prioritasnya apa di riset, sebenarnya kita banyak PR dalam memerdekan universitas untuk bisa meningkatkan minat dan bakatnya peneliti untuk bisa fokus di masing-masing areanya," kata Nadiem dalam program News Maker Medcom.id yang dikutip Selasa 18 Mei 2021.
Misalnya, kata Nadiem, bagaimana dosen peneliti yang melakukan riset tetap bisa sukses menjalan tugas lainnya di perguruan tinggi. Selain itu, dirinya juga ingin memberikan fleksibilitas kurikulum perguruan tinggi untuk riset.
"Jadi semua aktivitas riset bisa menjadi full impresive semester. Sama kaya kampus merdeka mahasiswa bisa lima sampai enam bulan melakukan projecet base di satu perusahaan dia mendapat full 20 SKS," terangnya.
Baca: Nadiem: Anggaran Riset Lebih Besar di BRIN
Dia ingin menyamakan status riset dengan kegiatan magang bersertifikat di perusahaan. Jadi, para dosen peneliti maupun mahasiswa yang melakukan riset dapat dihitung sebagai pemenuhan mata kuliah.
"Kalau di approve dia mengambil sama dengan lima atau empat makul di dalam satu semester jadi tidak ada yang dikorban saat mahasiswa fully dalam project riset," sebut Nadiem.
Menurutnya, hal inilah yang harus disusun untuk saat ini. Dosen maupun mahasiswa diberikan ruang lebih dalam melakukan riset.
"Jadi memberikan kesempatan kontribusi kepada dosen, rektor, mahasiswa dalam riset lingkup perguruan tinggi," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
