"Ada dua entitas yang mengerjakan riset dan teknologi. Pertama BRIN dengan anggaran riset yang jauh lebih besar dari kita," kata Nadiem dalam program News Maker yang tayang di kanal Youtube Medcom.id.
Nadiem mengatakan, BRIN akan lebih lincah dalam mengampu dunia riset. Sebab, BRIN telah menjadi badan otonom setelah Kemenristek bergabung dengan Kemendikbudristek.
"Badan ini (BRIN) memiliki otonomi untuk bergerak secara lincah dan cepat untuk meluncurkan berbagai macam riset strategis bagi pemerintah dan masyarakat," sebut dia.
Baca: Presiden Perintahkan Gunakan Dana Riset Secara Efektif
Dia memastikan anggaran besar itu ada di BRIN. Sebab, menurutnya, BRIN memegang riset yang ada di berbagai kementerian, sedangkan pihaknya fokus pada implementasi riset di perguruan tinggi.
"Pasti (anggarannya lebih besar). Itu kan dari anggaran litbang dari masing-masing kementerian. Jadi sudah pasti tapi saya tidak tahu detailnya seperti apa. Tapi sudah pasti lebih besar dari anggaran riset di perguruan tinggi kita," ujarnya.
Nadiem memastikan akan tetap berkolaborasi dengan BRIN. Kemitraan dengan BRIN guna mendorong insan perguruan tinggi untuk terlibat dalam penelitian yang dilakukan oleh BRIN.
"Salah satunya idenya mendorong berbagai dosen dan mahasiswa untuk melaksanakan kampus merdeka dalam project-project riset BRIN," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News