Guru Besar ke-201 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof Ir Raja Oloan Saut Gurning ST MSc PhD CMarTech. DOK ITS
Guru Besar ke-201 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof Ir Raja Oloan Saut Gurning ST MSc PhD CMarTech. DOK ITS

Profesor ITS Dorong Kolaborasi di Industri Maritim Demi Lawan Disrupsi

Renatha Swasty • 21 Maret 2024 22:12
Jakarta: Guru Besar ke-201 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof Ir Raja Oloan Saut Gurning ST MSc PhD CMarTech, menyebut untuk menghadapi tantangan kompleks dalam operasi perdagangan lewat laut di Indonesia dibutuhkan inovasi baru. Dia lantas mengkaji lebih dalam analisis terkait manajemen di bidang risiko logistik maritim.
 
Dalam orasi ilmiah pengukuhan sebagai profesor Saut menyampaikan penelitian berjudul Manajemen Disrupsi Berbasis Propagasi dan Resonansi Risiko Logistik Maritim Indonesia. Dia menyoroti pentingnya pengelolaan perubahan positif dan negatif.
 
Saut menjelaskan perubahan positif mendorong inovasi untuk menormalkan kembali situasi dan menciptakan kemajuan. Sedangkan, perubahan negatif dapat menjadi sumber risiko.

Saut juga menawarkan solusi inovatif dengan konsep manajemen disrupsi maritim. Konsep ini membantu memahami berbagai risiko gangguan operasi maritim yang ada di sistem logistik maritim.
 
“Dengan memahami risiko ini, kita dapat mengembangkan strategi yang tepat untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak negatifnya,” jelas guru besar dari Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS ini dalam keterangan tertulis, Kamis, 21 Maret 2024.
 
Konsep tersebut telah diterapkan langsung dalam upaya mitigasi dan adaptasi risiko pada masa pandemi covid-19. Dia bekerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan RI beserta sejumlah perusahaan pelayaran dan operator pelabuhan di Indonesia untuk menyelesaikan permasalahan kelangkaan armada kapal dan kontainer kosong.
 
"Pada periode 2021-2022, perdagangan maritim pun tak lepas dari dampak covid-19 yang merajalela kala itu," ungkap dia.
 
Kepala Program Studi (Prodi) Pascasarjana Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS ini menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam menghadapi risiko tersebut. Inovasi di bidang manajemen dan operasi serta kolaborasi antar berbagai entitas maritim menjadi kunci menangani risiko dan menciptakan kemajuan dalam operasi maritim.
“Melalui kolaborasi dan inovasi, kita dapat memperkuat ketahanan dan daya saing dalam komunitas maritim,” papar Saut.
 
Inovasi Saut juga dapat menguntungkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Efisiensi operasi logistik maritim dapat membantu UMKM menekan biaya pengiriman, meningkatkan daya saing produk, dan membuka peluang baru untuk berkembang di pasar lokal dan internasional.
 
Inovasi dalam manajemen disrupsi yang digagas Saut ini membuka peluang besar bagi industri maritim Indonesia. Penerapannya diharapkan dapat meningkatkan ketahanan operasional dan membantu menghadapi berbagai risiko kompleks dengan lebih baik.
 
“Harapan tersebut hanya bisa diraih jika kita semua berkolaborasi, baik pemerintah dan masyarakat,” tutur Saut.
 
Saut optimistis dengan pendekatan proaktif dan responsif terhadap perubahan, Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu kekuatan maritim terkemuka di dunia.
 
“Mari kita bersama-sama membangun industri maritim yang tangguh, kompetitif, dan berkelanjutan untuk masa depan maritim Indonesia yang lebih cerah,” tegas Saut.
 
Baca juga: Profesor ITS Gagas Metode Heat Treatment untuk Kendalikan Bio-Korosi pada Bangunan Laut

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan