Jember: Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Politeknik Negeri Jember (Polije) melakukan riset terapan terkait penerapan nano kalsium kerabang telur yang difortifikasikan pada produk sosis ayam dengan berbagai jenis packaging. Riset ini dilakukan tiga mahasiswa PKM Polije, yaitu Faradinda Lorenza, Muhammad Hafiidh Naafi’yan, dan Suparmi.
Ketua tim, Faradinda Lorenza, mengatakan, pada riset terapan ini, mereka memanfaatkan kerabang telur itik sebagai sumber kalsium pangan. Melalui teknologi nano, dapat mengubah ukuran partikel kalsium kerabang telur menjadi ukuran nano.
"Yang kemudian difortifikasikan pada produk sosis ayam. Kemudian produk sosis ayam dikemas dengan berbagai jenis packaging sebagai produk ready to cook (RTC)," terang Faradinda melalui keterangan tertulis, Sabtu, 21 Agustus 2021.
Ia menyebut, data International Osteoporosis Foundation (IOF) menunjukkan bahwa konsumsi kalsium masyarakat Indonesia masih sangat rendah, yaitu masih di bawah 400 mg per hari. Padahal, kebutuhan kalsium pada anak-anak 600 mg/hari, dewasa 800 mg/hari hingga 1.000 mg/hari.
Baca: Alumnus IPB Ini Kembangkan Teknologi Pemupukan Presisi
Defisiensi kalsium yang terjadi pada anak-anak akan menyebabkan rickets sedangkan pada orang dewasa dapat menyebabkan osteomalacia dan osteoporosis.
Umumnya, sumber kalsium tubuh diperoleh dari susu, sayuran, dan ikan. Tetapi, tidak semua kalsium dari bahan pangan tersebut dapat langsung dimanfaatkan oleh tubuh, karena ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan penurunan dan peningkatan penyerapan kalsium di dalam usus.
Susu direkomendasikan sebagai sumber kalsium terbaik tetapi harga susu bagi sebagian masyarakat termasuk mahal. Lalu, kata dia, beberapa orang mengalami lactose intolerance, yaitu tidak dapat mencerna laktosa susu dan produk susu lainnya.
Faradinda tim melihat sumber kalsium lain yang sangat berpotensi dengan kandungan kalsium lebih tinggi daripada susu yaitu kerabang telur itik. Badan Pusat Statistik di tahun 2020 mencatat produksi telur itik di Indonesia sebanyak 332.907,32 ton. Bobot kerabang telur sekitar 10 persen dari bobot telur.
Biasanya, kerabang telur hanya dibuang begitu saja menjadi limbah tanpa diproses lebih lanjut. Padahal, potensinya mencapai 33.290,73 ton yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber kalsium pangan.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan