Dosen Departemen Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Unpad Dr. Irna Sufiawati, drg., Sp.PM. Foto: Dok. Unpad
Dosen Departemen Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Unpad Dr. Irna Sufiawati, drg., Sp.PM. Foto: Dok. Unpad

Pakar Unpad Beberkan 3 Penyebab Sariawan pada Pasien Covid-19

Citra Larasati • 04 Februari 2021 12:24
Jakarta:  Sariawan baru-baru ini dilaporakan menjadi gejala baru covid-19.  Meski laporan tersebut masih perlu dikaji lebih dalam, munculnya sariawan di mulut berkaitan erat dengan kondisi tubuh seseorang.
 
“Prinsipnya secara keseluruhan sariawan terkait dengan kondisi mulut dan kesehatan tubuh secara keseluruhan,” ungkap Dosen Departemen Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Dr. Irna Sufiawati, drg., Sp.PM., Kamis, 4 Februari 2021.
 
Menurut Irna, gejala sariawan pada pasien covid-19 tidak sekhas infeksi virus lain. Contohnya, infeksi cacar yang menyebabkan munculnya sariawan hanya di satu sisi mulut, atau infeksi virus herpes yang memunculkan sariawan kecil-kecil dalam jumlah banyak di dalam mulut.

Selain itu, sariawan pada pasien covid-19 juga tidak spesifik. Artinya, tampilan sariawannya sama dengan pasien yang tidak terpapar covid-19, atau mirip dengan sariawan berjenis stomatitis aftosa rekuren.
 
“Sekarang banyak stomatitis ditemukan pada pasien covid-19, baik pada pasien yang sering terkena stomatitis atau yang tidak ditemukan riwayat pernah terkena stomatitis,” ujar Irna.
 
Karena itu, Irna merespons bahwa sariawan pada pasien covid-19 dipicu dari kondisi tubuh. Ada tiga penyebab utama munculnya sariawan pada penderita covid-19. Pertama diakibatkan kondisi badai sitokin.
 
Baca juga:  Pakar UGM Beberkan Gejala Baru Korona, Covid Tounge
 
Sitokin merupakan protein yang dihasilkan dari sistem kekebalan tubuh sebagai respons apabila tubuh mengalami infeksi. Perilaku sitokin yang banyak keluar diistilahkan dengan badai sitokin.
 
Saat melawan infeksi virus Covid-19, badai sitokin ini yang menyebabkan terjadinya demam tinggi, sesak napas, diare, hingga memicu peradangan pada tubuh, salah satunya adalah munculnya sariawan.
 
Penyebab kedua adalah akibat stres berlebih. Meningkatnya hormon kortisol akibat stres akan berdampak pada penurunan imunitas. Praktis, kerja sistem imun yang terganggu akan mudah memicu lahirnya sariawan.
 
“Penderita covid-19 yang mengalami stres luar biasa bisa memicu hormon tadi menyebabkan sariawan,” imbuhnya,
 
Penyebab ketiga bisa diakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi pada pengidap covid-19. Kurangnya asupan nutrisi sehari-hari akibat susah makan atau minum juga akan menimbulkan sariawan.
 
Gejala Lain di Mulut
 
Tidak hanya sariawan, ada sejumlah kelainan lain pada mulut karena dipicu oleh covid-19. Salah satunya diakibatkan dari proses terapi dan tindakan perawatan medis untuk pasien covid-19.
 
Irna menjelaskan, selain sariawan berbentuk stomatitis, pasien Covid-19 juga rentan mengalami kelainan lidah, antara lain lidah pecah-pecah (fissure tongue), munculnya bercak merah dan putih seperti sebuah peta (geographic tongue) hingga munculnya lapisan tebal atau plak pada lidah.
 

Sementara pada rongga mulut, pasien juga bisa mengalami bercak merah pada rongga mulut, air liur yang menjadi kental, rongga mulut berjamur, infeksi virus herpes, serta kelainan nonspesifik seperti munculnya bercak kemerahan di sekitar amandel.
 
“Gejala ini mungkin bisa muncul sebagai koinfeksi atau manifestasi sekunder dari penyakit sistemik yang menyertainya,” kata Irna.
 
Salah satu gejala yang umum terjadi, yaitu hilangnya indra perasa, juga menjadi salah satu kelainan pada rongga mulut. Gangguan perasa/pengecapan ini paling sering terjadi atau sekira 45 persen pada pasien covid-19
 
Irna menjelaskan, tidak ada penanganan khusus untuk menangani kelainan pada rongga mulut dari pasien covid-19. Tiga faktor utama penyebab sariawan tersebut bisa ditangani dengan mencukupi kebutuhan nutrisi, memperbaiki kelainan sistemik, serta mengendalikan stres.
 
“Pasien bisa minum obat antiinflamasi, stresnya harus dipulihkan, asupan gizinya diperhatikan, serta menggunakan obat kumur yang mengandung povidone iodine,” kata Irna.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan