Inisiasi pembukaan mekar kelopak sudah terlihat sejak pukul 15.00, 12 Oktober 2021. Hasil pengukuran terakhir tinggi perbungaan mencapai 289 cm, keliling 145,5 cm, garis tengah kelopak (spatha) pada posisi mekar penuh 128 cm.
Pada waktu mekar penuh, perbungaan terlihat indah dengan tongkol atau spadiks berwarna kuning dikelilingi oleh seludang bunga atau spatha yang berwarna merah keunguan. Ketika bunga betina masak yang biasanya terjadi di malam hari mengeluarkan bau busuk seperti bangkai dan baunya dapat tercium dari jarak beberapa meter.
Hal ini mengundang para polinator seperti kumbang dan lalat untuk datang. Amorphophallus titanium (Becc.) Becc. termasuk dalam kategori tumbuhan langka berdasarkan klasifikasi dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan keberadaannya dilindungi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999.
Bunga bangkai sangat terkenal di masyarakat karena memiliki ukuran yang sangat besar dan merupakan tumbuhan dengan perbungaan terbesar di dunia. Amorphophallus titanium (Becc.) Becc. termasuk keluarga Araceae (talas-talasan) dan merupakan tanaman asli Indonesia, endemik dari Sumatra.
Tumbuhan ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Odoardo Beccari, seorang ahli botani dari Italia pada tahun 1878. Ia menemukan tumbuhan ini di sekitar air terjun Lembah Anai, Sumatra Barat.
Kebun Raya Cibodas-BRIN telah memiliki koleksi Bunga bangkai sejak 2000 hasil pengoleksian dari Bukit Sungai Talang, Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Sumatra Barat. Sampai saat ini di Kebun Raya Cibodas telah memiliki 13 spesimen, terdiri atas satu spesimen yang merupakan induknya hasil pengoleksian berupa umbi, sedangkan 12 spesimen merupakan hasil perbanyakan dari biji.
Sebanyak 12 spesimen yang berasal dari biji tersebut ditanam pada tahun 2003. Keadaan koleksi Bunga bangkai di Kebun Raya Cibodas pada saat ini, ada 1 spesimen pada fase generatif, 4 spesimen fase vegetatif, dan 8 spesimen fase dorman.
Satu spesimen pada fase generatif (muncul perbungaan) dengan nomor koleksi 76i. sudah terlihat kemunculannya sejak awal Agustus 2021. Perkembangan terkini, Bunga bangkai dengan nomor 76i. ini sudah muncul perbungaan yang ketiga kalinya.
Kebun Raya Cibodas-BRIN
Kebun Raya Cibodas BRIN merupakan destinasi eduwisata unggulan di Kawasan Puncak, Jawa Barat. Namun sebenarnya posisi Kebun Raya Cibodas BRIN lebih dari sekadar destinasi eduwisata unggulan, melainkan sebagai Lembaga Konservasi Tumbuhan yang memberikan berbagai macam layanan sumber daya alam dan lingkungan (SDAL).Hal Ini tercermin dalam lima fungsi utama Kebun Raya Cibodas BRIN yang memiliki peran signifikan pada aspek pelestarian tumbuhan, sosial, dan lingkungan, yaitu: Konservasi, Penelitian, Pendidikan, Wisata, dan Jasa Lingkungan. Sebagai tempat yang memiliki fungsi Konservasi dan Penelitian, Kebun Raya Cibodas BRIN memiliki koleksi Bunga Bangkai Amorphophallus titanium (Becc.) Becc.
Baca juga: BRIN Kembangkan Metode Analisis Kesehatan Danau dan DAS
Pada Selasa,12 Oktober 2021, salah satu koleksi Bunga Bangkai tersebut mekar sempurna. Ini adalah momen langka dimana Bunga Bangkai tersebut hanya dapat mekar setiap 2-3 tahun bahkan lebih.
Kebun Raya Cibodas BRIN berkomitmen dengan lima fungsi Kebun Raya yang lebih dari sekadar penyelenggaraan eduwisata konservasi. Dalam hal ini, fungsi penelitian dan konservasi di Kebun Raya Cibodas BRIN yang dilakukan dengan sungguh-sungguh oleh para peneliti Kebun Raya Cibodas BRIN membuahkan hasil dengan mekarnya Bunga Bangkai.
Ini tentu menjadi momentum yang baik untuk Kebun Raya BRIN menosialisasikan program-program penelitian dan konservasi tumbuhan ke masyarakat. "Salah satunya bahwa fungsi Kebun Raya BRIN bukan hanya wisata, namun banyak hal hal yang bisa dipelajari tentang konservasi serta alam di sekitar kita” ujar Marga Anggrianto, General Manager PT Mitra Natura Raya di Kebun Raya Cibodas BRIN, Rabu, 13 Oktober 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News