Nano spray dari ekstrak kulit jeruk buatan mahasiswa UNY. Foto: Humas UNY.
Nano spray dari ekstrak kulit jeruk buatan mahasiswa UNY. Foto: Humas UNY.

Nano Spray Ekstrak Kulit Jeruk Buatan Mahasiswa UNY, Cegah Radiasi Gawai

Arga sumantri • 29 Oktober 2021 17:16
Yogyakarta: Mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) membuat nano spray dari ekstrak kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia) untuk antiradiasi akibat sinar biru. Tim beranggotakan Madda Nur Abidin, Atikah Zukhrufiyah Widodo, Yuliari Suprihatin, Riza Alfiyatun, serta Andini Jihan Ningrum.
 
Madda Nur Abidin menjelaskan, tim nya mengoptimalkan kulit jeruk nipis sebagai upaya pencegahan masuknya radikal bebas menjadi sediaan nano spray. Nano spray ini adalah minyak semprot yang menggunakan teknologi nanometer untuk mengubah air menjadi partikel atom dalam beberapa detik.
 
"Sehingga nutrisi dan kadar oksigen dalam air bisa masuk ke dalam pori-pori kulit," papar Madda mengutip siaran pers UNY, Jumat, 29 Oktober 2021. 

Nano spray ekstrak kulit jeruk nipis dinilai lebih praktis dan efektif mencegah radikal bebas pada kulit. Sebab, memiliki antioksidan yang tinggi dan dijadikan partikel atom hingga dapat langsung terserap kulit. 
 
Sementara, Atikah Zukhrufiyah Widodo menambahkan bahwa jeruk nipis merupakan salah satu tanaman toga sebagai obat. Antara lain obat penurun panas, diare, menguruskan badan, antiinflamasi, antibakteri dan antioksidan. 
 
"Kulit jeruk nipis berperan sebagai antioksidan dan dapat diolah untuk mendapatkan kandungan pektin dan flavonoid," kata Atikah. 
 
Baca: Teknologi Water Flutter Drone Optimalkan Monitor Kualitas Air
 
Ia menerangkan, flavonoid pada kulit jeruk berperan sebagai antioksidan, yang merupakan sebutan untuk zat pelindung tubuh dari serangan radikal bebas, antara lain vitamin, polipenol, karotin dan mineral. Antioksidan melakukan semua itu dengan cara menekan kerusakan sel yang terjadi akibat proses oksidasi radikal bebas, membantu menghentikan proses perusakan sel.
 
Lalu, Yuliari Suprihatin menjelaskan, nanospray kulit jeruk nipis ini telah diuji di laboratorium. Langkah pertama pembuatannya, kata dia, adalah mengekstrak kulit jeruk nipisnya. 
 
Lalu, kulit jeruk nipis yang didapat dari produsen jamu dicuci terlebih dahulu. Timbang kulit jeruk nipis yang telah dipotong. Keringkan kulit jeruk nipis menggunakan lemari pengering selama 1x24 jam. Kulit yang telah kering ditimbang lalu dihaluskan dan diayak. 
 
 

Pembuatan ekstrak dimulai dengan maserasi etanol 96 persen hari pertama selama 1x24 jam dengan perbandingan berat serbuk : volume etanol = 1 : 3 sambil digojog secara berkala. Remaserasi dilakukan selama 3x24 jam. 
 
Hasil ekstraksi yang diperoleh dipekatkan menggunakan alat vacum rotary evaporator hingga mendapat ekstrak kental. Lalu, rendemen dihitung berdasarkan ekstrak kental yang didapatkan. 
 
Pembuatan nano spray kulit jeruk nipis dilakukan dengan mencampurkan minyak zaitun, tween 80, gliserin, ekstrak yang telah dilarutkan dalam etanol dan akuades pada alat stirrer selama 15 menit. Setelah semua tercampur dilakukan sonikasi selama 30 menit pada suhu 30oC untuk mendapatkan cairan yang homogen sampai partikel tersebar merata.
 
Riza Alfiyatun memaparkan hasil pengujian ketiga formula sediaan nanospray memiliki ukuran globul yang sesuai, yakni 13,63 nm (F1), 13,36 nm (F2) dan 13,33 nm (F3). Ukuran tersebut sesuai dengan kriteria ukuran globul sediaan nanoemulsi yaitu 10-200 nm, sehingga pada hasil tersebut menyatakan bahwa nanospray ekstrak kulit jeruk nipis sudah masuk dalam kategori ukuran nano.
 
Baca: ITS Dirikan Teaching Factory Maritim di Madura untuk Dukung Hilirisasi Riset
 
Hasil uji iritasi sediaan nanospray tidak ditemukan adanya iritasi. Pengujian iritasi bertujuan mengetahui apakah penggunaan sediaan memiliki keamanan terhadap kulit ketika diaplikasikan pada kulit. Reaksi iritasi ditandai dengan adanya kemerahan, gatal-gatal, dan bengkak pada kulit. 
 
Hasil pengujian pH pada sediaan nano spray pada ketiga formula yaitu 5 sehingga hal ini menunjukkan bahwa nano spray ekstrak kulit jeruk nipis aman digunakan dikulit dan tidak mengiritasi kulit. 
 
"Potensi khusus pada penelitian ini yaitu mampu meningkatkan nilai ekonomis kulit jeruk nipis yang biasanya hanya sebagai limbah” ungkap Riza.
 
Dalam pengujian di laboratotium, nanospray ekstrak kulit jeruk nipis F3 memiliki karakteristik yang baik dengan ukuran globul 13,33 nm dan berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk nano spray yang dapat dikomersialkan. Karya ini berhasil meraih dana Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta tahun 2021.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan