Ilustrasi penelitian. DOK UI
Ilustrasi penelitian. DOK UI

Dosen Unair Teliti Ekstrak Daun Clinacanthus nutans Menurunkan Sel Pankreas untuk Diabetes

Renatha Swasty • 10 Juni 2024 11:16
Jakarta: Dosen Universitas Airlangga (Unair) Arifa Mustika menyebut diabetes mellitus telah menjadi masalah kesehatan global yang signifikan dengan prevalensi mencapai 10,5 persen dari populasi dunia pada 2021. Kadar glukosa darah yang tinggi dalam jangka panjang dapat menyebabkan stres oksidatif dan inflamasi.
 
Ini dapat merusak sel β pankreas dan bertanggung jawab pada perburukan DM dan perkembangan komplikasi baik makrovaskular maupun mikrovaskular. Stres oksidatif dan inflamasi mengaktifkan jalur c-Jun N-terminal kinase (JNK) yang meningkatkan apoptosis sel β pankreas.
 
"Oleh karena itu, modulasi stres oksidatif dan inflamasi pada sel β pankreas dapat menjadi strategi terapi potensial untuk diabetes," kata Arifa dikutip dari laman unair.ac.id, Senin, 10 Juni 2024.

Dia menyebut dalam penelitian sebelumnya telah menunjukkan senyawa alami dengan aktivitas antioksidan dapat menurunkan stres oksidatif dan inflamasi serta melindungi sel β dari kerusakan. Dandang Gendis (Clinacanthus nutans) adalah tanaman herbal yang banyak digunakan dan telah diteliti potensinya dalam pengobatan diabetes.
 
Tanaman ini menunjukkan kemampuan untuk menurunkan kadar glukosa darah dan penanda stres oksidatif serta meningkatkan penanda status antioksidan pada tikus diabetes. Namun, mekanisme yang tepat tentang bagaimana C. nutans menunjukkan efek terhadap sel β pankreas pada diabetes masih belum diketahui.
 
"Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki mekanisme molekuler dimana ekstrak daun C. nutans melindungi sel-sel β pankreas dari kerusakan apoptosis pada tikus diabetes yang diinduksi streptozotocin," tutur dia.
 
Pada penelitian ini, diabetes diinduksi pada tikus Wistar jantan dengan injeksi intraperitoneal streptozotocin dosis 45 mg/kg, diikuti dengan 28 hari pengobatan dengan ekstrak daun C. nutans dan Glibenclamide sebagai obat standar. Pada akhir penelitian, sampel darah dikumpulkan untuk mengukur kadar glukosa, penanda stres oksidatif, dan peradangan. Jaringan pankreas diwarnai secara imunohistokimia untuk mendeteksi ekspresi JNK dan Caspase-3.
 
"Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun C. nutans pada tikus diabetes secara signifikan dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa, malondialdehida, dan tumor necrosis factor-α, serta meningkatkan aktivitas superoksida dismutase," papar Arifa.
 
Dia menuturkan pemeriksaan imunohistokimia menunjukkan adanya penurunan ekspresi JNK dan caspase-3 di pulau pankreas tikus diabetes. Oleh karena itu, dapat disimpulkan C. nutans menunjukkan potensi perlindungan pada sel β pankreas dari apoptosis dengan menekan stres oksidatif dan inflamasi.
 
Arifa mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi jalur molekuler yang mendasari aktivitas anti-diabetes dari C. nutans sebelum diaplikasikan di klinis.
 
Baca juga: Dosen Unair Ingatkan Indonesia Perlu Waspada Lonjakan Covid-19 di Singapura

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan