"Progres perkembangannya di mana memang dari vaksin Merah Putih kemungkinan baru bisa digunakan atau mendapat izin di tahun 2022," kata Bambang dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR, yang dipantau secara daring, Rabu, 3 Februari 2021.
Pihaknya berharap, pendistribusian pada tahun 2022 itu dapat dipercepat. Percepatan itu terus diupayakan agar ketersediaan vaksin dan distribusinya kepada masyarakat juga cepat terpenuhi.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan jika perkembangan vaksin saat ini sudah dalam proses penyerahan bibit vaksin kepada Biofarma. Bambang mengatakan bibit vaksin itu akan diterima Biofarma pada akhir Maret 2021.
"Kita targetkan mulai akhir triwulan ini, akhir bulan Maret kita harapkan dari bibit vaksin sudah diserahkan," ujar Bambang.
Baca juga: Cerita Pengalaman Penumpang Kereta Api Menggunakan GeNose
Proses berikutnya akan berlangsung di Biofarma. Mulai dari uji preklinis terhadap hewan hingga validasi lanjutannya.
"Dari preklinis ke hewan, kemudian ada pembersihan ke sel yang dipakai, validasi dan akhirnya untuk keperluan uji klinis. Sehingga memang di sini uji klinis mungkin paling cepat triwulan keempat tahun ini," kata dia.
Sekarang tinggal bagaimana pihaknya berkomunikasi dengan Biofarma. Guna mempercepat proses dari segi indurstri vaksin Merah Putih di Biofarma.
"Tentunya kami memahami Biofarma juga mempunyai tugas memproduksi Sinovac yang saat ini memberikan bahan baku untuk diolah. Namun sekali lagi kita tetap berkomunikasi dengan Biofarma untuk mempecepat dari sisi industrinya," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
