Yogyakarta: GeNose C19 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) mulai digunakan sebagai salah satu syarat perjalanan penumpang kereta api jarak jauh di Stasiun Tugu, Yogyakarta. Sejumlah penumpang pun menjajal alat deteksi covid-19 melalui embusan napas ini.
Salah satunya, Vio. Ia memilih GeNose untuk pemeriksaan covid-19 karena biayanya yang relatif lebih terjangkau dibandingkan tes rapid antigen dan Polymerase Chain Reaction (PCR).
"Saya biasanya menggunakan rapid, dan itu harganya lumayan untuk kalangan mahasiswa seperti saya, sedangkan GeNose dengan biaya RP20 ribu terbilang sangat terjangkau," cerita Vio mengutip siaran pers UGM, Rabu, 3 Februari 2021.
Vio mengaku telah cukup banyak menerima informasi terkait GeNose dari media sosial. Meskipun, ia baru mengetahui kalau GeNose sudah mulai diterapkan di Stasiun Tugu.
"Tadi kebetulan diberi tahu bahwa GeNose mulai digunakan hari ini jadi saya langsung tertarik untuk mencoba," ungkap Vio.
Baca: Naik Kereta Api, Masyarakat Bebas Pilih GeNose atau Swab Antigen
Pengguna GeNose lainnya, Ayu, mengungkapkan penggunaan GeNose cukup mudah dan nyaman. Meski belum mengetahui tentang GeNose sebelumnya, ia tertarik untuk mencoba inovasi UGM ini setelah mendapat informasi oleh petugas PT Kereta Api Indonesia (KAI). Ia mengaku biaya yang terjangkau menjadi salah satu pertimbangan untuk memilih menggunakan GeNose.
"Baru pertama kali ini, baru tahu tadi saat datang ke sini. Kami langsung pilih GeNose saja, saya mau mencoba," ucap Ayu.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan