Nani menyampaikan sektor industri saat ini masih belum dapat mengolah bahan baku di Indonesia dengan maksimal. Hal tersebut karena sistem industri yang dikelola belum mandiri dan sehat.
“Diperlukannya konsistensi kebijakan melalui sistem dinamika dan penguatan struktur industri dari pendekatan klaster industri agar industri nasional bisa berkembang,” kata Nani saat menyampaikan orasi ilmiah dalam pengukuhan guru besar melalui siaran pers, Selasa, 5 Desmeber 2023.
Klaster industri yang dimaksud adalah pendekatan konsentrasi geografis berbagai perusahaan dan institusi yang saling berhubungan dalam sektor tertentu. Pendekatan ini dianggap efektif karena setiap pemangku kepentingan yang terlibat dalam sistem merupakan entitas yang saling terkait dan memiliki tujuan serupa, yaitu meningkatkan daya saing secara berkelanjutan.
"Sistem ini jika diterapkan dengan baik dapat secara signifikan meningkatkan produktivitas perusahaan," papar dia.
Nani menekankan pendekatan klaster industri harus diiringi dengan penerapan sistem yang dinamis. Sejatinya, industri adalah sektor yang memiliki variabel dan atribut yang dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada lingkungan yang dinamis.
Pendekatan dinamis ini akan memberikan inovasi di dalam ilmu sistem akibat fenomena industri yang bersifat spesifik dengan klaster industri yang bersifat kolektif dan aglomerasi di beberapa kasus kewilayahan.
Guru Besar Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS tersebut berhasil memberikan kontribusi nyata pada beberapa keilmuan Teknik Sistem dan Industri yang ditetapkan oleh Institute of Industrial and Systems Engineering (IISE). Keilmuan tersebut di antaranya operation engineering and management, supply chain management, design and manufacturing management, dan system design and engineering.
Kontribusi nyata ini turut dirasakan langsung oleh beberapa sektor industri dan instansi pemerintah daerah di Indonesia. Pendekatan sistem dalam perancangan sistem klaster industri dilakukan dengan dua tahapan.
Pertama, identifikasi entitas pelaku industri yang berpotensi menjadi stakeholder klaster industri yang kemudian digambarkan pada model stakeholder klaster.
Pada fase terakhir, diperlukan upaya fasilitasi guna mengawali serta memajukan klaster industri.
Pada tahap ini, dilakukan analisis rantai pasok, rantai nilai, serta penilaian nilai tambah dari produk yang dihasilkan oleh industri terkait. "Setelah industri tumbuh dan berkembang optimal, diperlukan perancangan sistem pengukuran kinerja yang komprehensif untuk pemantauan," beber alumnus program doktor Departemen Teknologi Industri Pertanian IPB ini.
Nani berharap ada kelanjutan atas implementasi pengukuran kinerja menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP merupakan metode yang mendukung industri dalam pengambilan keputusan kompleks atau multi-kriteria.
"Penerapan metode ini ditargetkan selaras dengan pendekatan klaster industri yang bersifat dinamis," ujar dia.
Nani berharap dengan sumbangsih inovasi tersebut industri nasional ke depan mampu membentuk struktur yang kuat, mandiri, dan bersaing global. Direktur Sumber Daya Manusia dan Organisasi (SDMO) ITS tersebut juga berterima kasih kepada stakeholder atas dukungan yang diberikan selama ini terhadap penelitian yang dilakukannya.
"Semoga kontribusi nyata yang saya berikan ini dapat meningkatkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan di Indonesia," harap Nani.
Baca juga: Profesor Perempuan Pertama Teknik Mesin ITS Buat Peredam Getaran Boring Bar |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News