Guru Besar (Gubes) ke-180 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Dr Wiwiek Hendrowati ST MT. DOK ITS
Guru Besar (Gubes) ke-180 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Dr Wiwiek Hendrowati ST MT. DOK ITS

Profesor Perempuan Pertama Teknik Mesin ITS Buat Peredam Getaran Boring Bar

Renatha Swasty • 05 Desember 2023 08:11
Jakarta: Guru Besar (Gubes) ke-180 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Dr Wiwiek Hendrowati ST MT mengembangkan peredam getaran dinamis pada boring bar agar menghasilkan akurasi lebih tinggi. Ini lantaran dalam beberapa kondisi proses pembuatan suatu benda membutuhkan boring bar yang memiliki ukuran panjang dan diameter yang kecil.
 
Wiwiek menyebut dengan ukuran tersebut, boring bar cenderung memiliki tingkat kekakuan yang kecil. Sehingga, rentan melendut dan menimbulkan getaran besar.
 
“Getaran ini akan membuat ukuran dari lubang yang ingin dibuat menjadi tidak akurat," ujar Wiwiek saat menyampaikan orasi ilmiah pengukuhan guru besar melalui siaran pers, Selasa, 5 Desember 2023.

Profesor perempuan pertama dari Departemen Teknik Mesin ITS ini meneliti Dynamic Vibration Absorber (DVA) yang mampu mengambil energi getaran pada boring bar, sehingga mampu memperkecil getaran. Cara kerjanya dengan memberikan massa terhadap benda yang bergetar.
 
Wiwiek mengatakan antara benda dengan massa ini nantinya dapat diberikan gaya pegas yang bertugas untuk meredam getaran yang ada.  Dalam penelitiannya, dia mendesain tiga DVA berbeda, yakni Ring Rubber Mass DVA, Spherical Rubber DVA, dan Cone Rubber DVA.
 
“Ketiga desain DVA ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing,” ungkap lulusan doktor Departemen Teknik Mesin ITS ini.
 
Ring Rubber Mass DVA terdiri dari massa dan ring rubber yang dipasang pada ujung boring bar. Kelebihan dari jenis ini adalah kemudahannya untuk dibuat dan dapat diganti dengan lebih mudah karena dipasang di bagian luar.
 
“Tetapi, jenis DVA ini tidak mampu meredam getaran dari arah axial, hanya bisa dari arah vertikal dan horizontal,” papar dosen yang juga alumnus S2 Departemen Teknik Mesin ITS tersebut.
 
Spherical Rubber DVA terdiri dari massa berbentuk bola dan rubber yang dipasang di bagian dalam boring bar. Hal ini yang menjadi kekurangan dari jenis DVA ini, sebab proses lepas pasangnya tidak semudah Ring Rubber Mass DVA.
 
Selain itu, bentuk bola sempurna yang dibutuhkan pada desain ini juga sulit untuk dibuat. Akan tetapi, hal yang menjadi kelebihan dari jenis ini adalah kemampuannya dalam meredam getaran dari segala arah, yaitu vertikal, horizontal, dan axial.
 
Cone Rubber DVA yang merupakan desain yang lebih seimbang dari kedua desain sebelumnya. DVA dengan bentuk massa yang mengerucut ini mampu meredam getaran dari segala arah seperti Spherical Rubber DVA dan tetap dapat dengan mudah untuk dibongkar pasang.
 
“Akan tetapi, peredaman Cone Rubber DVA terhadap getaran dari sumbu axial memang tidak sebaik Spherical Rubber DVA,” ujar dia.
 
Kelebihan lainnya, harganya lebih terjangkau dibandingkan dengan DVA lainnya. Wiwiek berharap hasil penelitiannya ini dapat diaplikasikan dan mampu mengurangi biaya produksi dalam industri manufaktur.
 
“Selain itu, gampangnya pemasangan alat ini juga akan mempersingkat waktu produksi,” ujar dia.
 
Baca juga: Bangga! ITS Bawa Pulang 20 Penghargaan di Ajang Pimnas ke-36

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan