Ilustrasi anak belajar matematika. DOK shutterstock
Ilustrasi anak belajar matematika. DOK shutterstock

Bagini Cara Terbaik Belajar Matematika untuk Anak Menurut Penelitian

Renatha Swasty • 07 Mei 2025 13:10
Jakarta: Matematika bagi sebagian besar anak adalah salah satu mata pelajaran yang sulit dan menantang. Namun, di balik kesulitannya, matematika membawa banyak kegunaan tidak hanya di sekolah tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
 
Terkadang, masih sulit menentukan cara belajar matematika yang efektif untuk anak. Apakah sebaiknya menghafal nilai angka dan perkalian atau memahami lebih dalam konseptualnya?
 
Sebuah tinjauan ilmiah oleh ilmuwan telah menemukan cara terbaik belajar matematika untuk anak. Simak hasil studi lengkapnya dikutip dari laman scitechdaily.com:

Fakta ilmiah mengatakan anak-anak membangun kemampuan matematika terkuat melalui perpaduan antara pemahaman konseptual, latihan strategis, dan pembelajaran reflektif. Untuk mewujudkannya, laporan penelitian dari Psychological Science in the Public Interest menemukan cara belajar paling efektif, yaitu melalui siklus terstruktur dan berbasis bukti.
 
Berdasarkan penelitian dalam ilmu kognitif perkembangan, laporan ini menguraikan cara terbaik untuk mendukung kelancaran berhitung anak-anak agar mampu memecahkan masalah matematika dengan cepat dan akurat. Para peneliti juga mengusulkan definisi kemahiran matematika yang lebih luas: tidak hanya mencakup ingatan yang cepat akan fakta (misalnya, 6 × 8 = 48), tetapi juga kemampuan mengenali dan menerapkan hubungan angka ketika memecahkan masalah.
 
Para peneliti makalah ini adalah Nicole McNeil (University of Notre Dame), Nancy Jordan (University of Delaware), Alexandria Viegut (University of Wisconsin-Eau Claire), dan Daniel Ansari (Western University). Para ahli dalam pembelajaran matematika anak-anak ini memaparkan temuan tentang bagaimana kemahiran berhitung berkembang, mengapa hal tersebut penting, dan bagaimana para pendidik dapat membantu para siswa untuk mencapainya.
 
Nicole McNeil, mengatakan tujuan dari penelitian ini untuk memudahkan guru agar tidak perlu memilih antara latihan dengan waktu tertentu atau diskusi pemahaman konsep yang dalam, tetapi dengan gabungan keduanya sekaligus.
 
"Pendekatan yang terstruktur dengan baik—menggabungkan sesi singkat dan terukur untuk memperkuat ingatan dengan kegiatan pemahaman dan diskusi yang menghubungkan fakta-fakta tersebut ke dalam jaringan pengetahuan—memberikan siswa kemampuan yang mereka butuhkan untuk berhasil," jelas Nicole.
 
Pengalaman awal matematika yang baik, membantu anak-anak memahami arti angka, hubungan, dan operasi. Orang tua dan pendidik dapat menggunakan kesempatan untuk membantu anak-anak menghitung dan memberi label jumlah total objek dalam kumpulan benda sehari-hari, seperti balok atau potongan sereal, menurut saran peneliti.
 
Untuk menjelaskan bagaimana kemahiran matematika berkembang, para peneliti mengatakan perkembangan kognitif yang membingkai pembelajaran aritmatika sebenarnya bukan terjadi secara linier, tetapi sebagai pergeseran yang saling terkait antara pengetahuan implisit dan eksplisit. Anak-anak pertama-tama memulai dengan wawasan intuitif; mereka menggabungkan angka-angka tanpa dapat mengkomunikasikan alasan mereka (pengetahuan implisit).
 

Secara bertahap, mereka akan membuat pengetahuan tersebut menjadi eksplisit, mengartikulasikan pola dan strategi, misalnya, “mulai dari angka yang lebih besar saat menghitung penjumlahan”, dan kemudian memahami bahwa “urutan tidak penting dalam penjumlahan”, lalu menjustifikasi mengapa hal tersebut berhasil.
 
Praktik yang disengaja dan terstruktur dengan baik kemudian memproseduralisasikan kembali pengetahuan eksplisit ini, memungkinkan siswa untuk mengambil fakta dan strategi secara otomatis, dengan sedikit usaha mental.
 
Selanjutnya, menurut para peneliti, instruksi harus memupuk pergeseran di kedua arah antara pengetahuan implisit dan eksplisit, menanyakan alasan di balik intuisi awal dan memberikan latihan yang cukup terarah agar ide-ide tersebut menjadi cepat dan mudah untuk pemecahan masalah tingkat yang lebih tinggi. Instruksi aritmatika awal, menurut mereka, harus mencakup hal-hal berikut:
  1. Pemantauan kemajuan dini untuk mengidentifikasi kekurangan dalam pemahaman mental anak terhadap angka
  2. Pengajaran langsung tentang strategi berpikir, seperti menggunakan angka 10 sebagai acuan untuk perhitungan mental yang lebih mudah
  3. Latihan penarikan informasi yang terstruktur dengan baik, di mana anak-anak mengingat kombinasi aritmatika beserta hasil penjumlahan atau perkaliannya
  4. Latihan dengan batas waktu yang mendorong siswa untuk menggunakan strategi penarikan informasi yang cepat daripada metode menghitung yang lebih lambat. Namun, ini hanya dilakukan setelah anak-anak menunjukkan tingkat akurasi yang tinggi terhadap fakta-fakta yang dilatih
  5. Diskusi, refleksi, dan justifikasi, memberikan siswa kesempatan untuk mengungkapkan pemikirannya dalam kegiatan matematika dan membantu mereka memahami prinsip-prinsip dasar aritmatika.
Diskusi, refleksi, dan pembenaran, memberikan siswa kesempatan mengartikulasikan pemikiran mereka dalam kegiatan matematika dan membantu mereka memahami prinsip-prinsip yang mendasari aritmatika.
 
Para peneliti juga membahas peran penting kemahiran matematika bagi masa depan anak-anak. Ini menunjukkan siswa dengan penguasaan kuat lebih siap belajar aljabar, memecahkan masalah kata, dan bernalar dengan pecahan.
 
Penelitian mengaitkan kemahiran dengan menfaat di kemudian hari seperti pencapaian pendidikan dan pekerjaan di masa depan. Karena matematika membawa banyak keuntungan seperti melatih logika, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, dan membantu memecahkan berbagai masalah secara sistematis.
 
Psikolog perkembangan Melissa E. Libertus dari University of Pittsburgh mengatakan tinjauan ini mengangkat beberapa faktor untuk penelitian di masa depan, seperti penggunaan alat digital untuk memfasilitasi pembelajaran aritmatika pribadi dan peran kecemasan matematika orang tua terhadap kemampuan matematika anak.
 
Namun, McNeil dan rekan penelitinya telah memberikan argumen meyakinkan, kata Libertus, karena instruksi kemahiran memainkan peran penting dalam membantu siswa mengembangkan keterampilan matematika untuk sukses di dunia kerja di masa depan. (Alfi Loya Zirga)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan