Ilustrasi guru. DOK Puslapdik Kemdikbud
Ilustrasi guru. DOK Puslapdik Kemdikbud

Matematika Momok Karena Stigma Mapel Sulit, Sebabkan Rendahnya Numerasi

Ilham Pratama Putra • 17 Desember 2024 18:07
Jakarta: Stigma matematika sebagai pelajaran yang sulit masih melekat di kalangan pelajar. Matematika dianggap sebagai momok.
 
Direktur Guru Pendidikan Dasar, Rachmadi Widdiharto, menyebut hal tersebut berpengaruh pada kemampuan numerasi siswa. Sebab, siswa menyerah lebih dulu sebelum belajar matematika.
 
"Hasil kajian rendahnya numerasi ini disebabkan stiga matematika itu sulit, pelajaran yang menjadi momok menakutkan sebagian peserta didik," beber Rachmadi dalam webinar Guru Mahir Numerasi, Siapkan Generasi Emas di siaran YouTube Ditjen GTK, Selasa, 17 Desember 2024.

Dia menyebut peserta didik menyerah belajar matematika dan akhirnya tak bisa memperkuat pemahamannya. Padahal, matematika penting sebagai penunjang kemampuan numerasi.
 
Baca juga: Metode Pembelajaran Interaktif Agar Anak Lebih Paham Matematika

Selain itu, terdapat juga persoalan lain dalam menjalankan pembelajaran matematika antara lain
kurangnya perangkat pendukung pembelajaran. "Termasuk, metode teknik pembelajaran, alat bantu teknologi, bagaimana guru bisa mengaplikasikan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari," papar dia.
 
Rachmadi menyebut siswa yang kuat pada numerasi akan lebih memiliki kemampuan mengolah angka. Termasuk, juga data dan grafik.
 
"Yang tentunya hal ini sangat berguna dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari," jelas dia.
 
Numerasi juga bermanfaat untuk memperkuat pemahaman siswa. Utamanya, memperkuat kemampuan berpikir dengan konsep terstruktur.
 
"Sehingga anak bisa mengolah apa yang disebut prosedur, fakta dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks," tutur dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan