Sejarah Penemuan Permen Karet, Berawal dari Kesalahan Eksperimen

Jakarta: Siapa sangka, permen karet yang kini menjadi camilan favorit jutaan orang di dunia ternyata lahir dari sebuah 'kegagalan' eksperimen industri? Melansir dari laman sejarah internasional History.com dan ThoughtCo, sejarah permen karet ternyata jauh lebih panjang dan rumit ketimbang sekadar manisan modern.
 
Kebiasaan mengunyah benda kenyal ini rupanya sudah ada sejak zaman prasejarah. Namun, bentuk permen karet modern yang kita kenal sekarang adalah hasil ketidaksengajaan yang melibatkan seorang mantan presiden Meksiko dan fotografer New York.
 
Jauh sebelum permen karet dijual di pasaran, manusia purba sudah memiliki kebiasaan mengunyah getah pohon. Para arkeolog menemukan bukti gumpalan getah kulit pohon birch berusia 9.000 tahun di Skandinavia yang memiliki bekas gigitan gigi manusia.

Bangsa Yunani Kuno tercatat mengunyah mastiche, getah dari pohon damar wangi, untuk membersihkan gigi dan menyegarkan napas. Sementara itu, Bangsa Maya dan Aztec di Amerika Tengah mengunyah zat yang disebut chicle, getah dari pohon Sapodilla, untuk menahan lapar dan haus.
 
Titik balik penemuan permen karet modern terjadi pada tahun 1860-an. Saat itu, mantan Presiden Meksiko yang sedang diasingkan, Antonio Lopez de Santa Anna, membawa satu ton chicle (karet) ke New York. Ia berharap bisa menjualnya sebagai bahan pengganti karet ban yang lebih murah.
 
Santa Anna bekerja sama dengan seorang penemu bernama Thomas Adams. Mereka menghabiskan waktu berbulan-bulan mencoba memvulkanisir chicle agar bisa menjadi bahan ban kereta kuda atau sepatu bot, namun eksperimen tersebut gagal total.
 
Kecewa dengan kegagalan tersebut, Adams teringat chicle sering dikunyah oleh Santa Anna. Ia kemudian merebus sisa chicle tersebut, menambahkan rasa, dan menjualnya di toko obat setempat sebagai "Adams New York Chewing Gum" pada tahun 1871. Tak disangka, produk ini laku keras dan menjadi cikal bakal industri permen karet massal.
 
Meski Adams yang memulainya, William Wrigley Jr. yang membuat permen karet mendunia. Pada 1890-an, Wrigley awalnya adalah penjual sabun dan baking powder yang memberikan permen karet gratis sebagai insentif pembelian.
 
Ketika menyadari permen karet gratisannya lebih diminati ketimbang produk utamanya, Wrigley banting setir memproduksi permen karet dengan rasa spearmint dan juicy fruit yang ikonik hingga hari ini.
 
Kini, sebagian besar permen karet tidak lagi dibuat dari getah pohon alami, melainkan dari polimer sintetis. (Sultan Rafly Dharmawan)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di

Google News