Ilustrasi Kepulauan Seribu. DOK Kementerian PUPR
Ilustrasi Kepulauan Seribu. DOK Kementerian PUPR

Air Laut Terus Naik, Kepulauan Seribu Berpotensi Hilang

Renatha Swasty • 19 September 2025 10:20
Jakarta: Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap potensi hilangnya Kepulauan Seribu akibat dampak perubahan iklim. Hasil penelitian menemukan bila air laut naik 3-5 meter, puluhan pulau akan tenggelam dan ribuan orang terdampak langsung.
 
Melansir dari akun Instagram @brin_indonesia, Kepulauan Seribu memiliki 114 pulau kecil dan dihuni lebih dari 28 ribu jiwa. Namun, kini pulau-pulau itu bisa saja tenggelam akibat perubahan iklim.
 
Penyebabnya adalah kenaikan muka air laut yang terus berlanjut, sementara sebagian besar pulau hanya setinggi 2,4 meter dari permukaan laut. Kondisi ini membuat Kepulauan Seribu sangat rentan terhadap ancaman kenaikan permukaan air laut.

Peneliti BRIN melakukan simulasi dampak kenaikan muka air laut (SLR) di sembilan pulau kecil. Hasil simulasi menunjukkan jika SLR 3 meter, semua pulau berpenduduk tenggelam. Sementara itu, pada SLR 5 meter, 29 pulau lenyap dan 16.500 orang terdampak, dengan area yang ditandai warna biru di peta simulasi menunjukkan daerah yang akan tergenang.
 
Baca juga: KLH Segel Proyek Pembangunan di Kukusan Pulau Pari yang Merusak Mangrove 

Rata-rata tinggi pulau di Kepulauan Seribu hanya 2,4 meter di atas permukaan laut. Sementara suhu terus naik hingga 2,2°C bahkan malam hari saat ini lebih panas dari sebelumnya. Kondisi ini bisa memperburuk kesehatan, produktivitas, serta risiko kematian akibat panas ekstrem.
 
Selain itu, pulau-pulau semakin kecil, tetapi jumlah penduduknya semakin meningkat. Dampak tingginya tekanan tersebut, penduduk setempat melakukan reklamasi pantai secara mandiri untuk meningkatkan luas daratan. Namun dampaknya, polusi air meningkat, ekosistem pesisir rusak, dan alih fungsi dari laut dangkal ke daratan.
 
BRIN menekankan perlunya kerja sama semua pihak dalam memperkuat mitigasi dan menghadapi perubahan iklim dengan tiga kunci, yakni penelitian, kebijakan berbasis data, dan kesadaran publik. BRIN mengajak semua pihak memperkuat mitigasi dan adaptasi iklim.
 
Penelitian, kebijakan berbasis data, dan kesadaran publik menjadi kunci. Yuk, saatnya bertindak sebelum terlambat! (Bramcov Stivens Situmeang)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan