"Bahan pangan bersumber hewani seperti susu, telur, ikan, dan daging mengandung protein tinggi dan penghasil komponen bioaktif untuk meningkatkan imun tubuh, yang dikenal dengan Conjugated Linoleic Acid (CLA)," katanya, Rabu, 22 April 2020.
Riri, sapaan akrabnya, menjelaskan CLA merupakan asam lemak yang mengandung ikatan rangkap terkonjugasi. Ikatan rangkap pada atom C 9 berbentuk cis dan atom C 11 berbentuk trans, dengan kriteria pangan alami, sehingga dapat dikonsumsi sebagai pangan sehari-hari dan memberikan peran positif bagi kesehatan.
"Dalam keadaan perekonomian keluarga yang terbatas seperti sekarang, telur merupakan alternatif prioritas pilihan tepat. Sebab harganya terjangkau dibandingkan dengan bahan pangan sumber protein hewani lainnya," bebernya.
Baca juga: LIPI Beberkan Kendala Pengelolaan Limbah Medis Covid-19
Telur mengandung air, karbohidrat, lemak, protein, bermacam vitamin dan mineral, serta trace element lainnya. Fungsinya ialah untuk menyinergi tubuh sehingga telur disebut sebagai wonderful food.
"Si makanan ajaib (telur) ini di samping padat gizi juga mengandung lemak pada bagian kuningnya (yolk) yang disebut High Density Lipoprotein (HDL), yang selama ini dikenal sebagai asam lemak baik. Serta OMEGA 3, OMEGA 6, bahkan OMEGA 9 yang terakumulasi pada bagian yolk-nya dan dapat memperbaiki respons imun," jelasnya.
Berbagai vitamin yang dikandung dalam telur mempunyai bermacam fungsi dalam mendukung peningkatan sistem imun tubuh. Yaitu Vitamin A, mampu menjaga kesehatan kulit dan sistem kekebalan tubuh.
Dengan mengkonsumsi dua butir telur per hari dapat memenuhi kebutuhan 14 persen vitamin A harian. Kemudian, Vitamin D dalam telur terutama di bagian yolk-nya berperan dalam penyerapan Kalsium dan Fosfor, berkontribusi pada sistem imun dan fungsi otot yang sehat.
Mengkonsumsi dua butir telur perhari dapat memenuhi 82 persen asupan vitamin D yang direkomendasikan. Lalu, Vitamin B5 (asam pantothenate) yang membantu memproduksi vitamin D.
Selain itu, Vitamin B12 dalam telur diperlukan tubuh untuk membentuk sel-sel darah merah (Haemoglobin), menjaga sistem kekebalan tubuh dan syaraf. Harus pula diingat, bahwa tubuh tidak dapat mensintesa vitamin B12 sendiri. Mengonsumsi dua butir telur sehari dapat memenuhi 15 persen kebutuhan vitamin B12 harian.
Sementara itu, Zat besi dalam telur berfungsi untuk membawa Oksigen ke seluruh jaringan tubuh dan konsumsi satu butir telur identik dengan 0,9 mg zat besi.
Sedangkan kandungan vitamin E pada telur mempunyai sifat antioksidan yang dapat menahan serangan radikal bebas, pencegahan Ca tertentu, menjaga kesehatan jantung, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, pengurangan gangguan mata dan memperlambat penurunan kognitif akibat usia dan penuaan. Konsumsi dua butir telur diketahui dapat menghasilkan 20 persen kadar kebutuhan vitamin E harian.
Baca juga: Pakar UB: Bumi Beristirahat Selama Pandemi Covid-19
Selanjutnya, kandungan Folat pada telur memproduksi sel-sel baru pembentukan sel darah merah yang sehat, menjaga kekebalan tubuh dan mengonsumsi dua butir telur harian dapat memenuhi 49 persen kebutuhan asam folat.
"Selenium di telur mencegah kerusakan akibat radikal bebas atau bersifat sebagai antioksidan, meningkatkan kekebalan tubuh, terdapat dalam jumlah sedikit dalam telur. Konsumsi dua butir telur dapat memenuhi 41 persen kebutuhan selenium," ujarnya.
Konsumsi telur dua butir sehari lebih sesuai bagi konsumen dengan usia produktif ataupun balita dan batita dalam masa pertumbuhan serta bagi ibu hamil dan ibu menyusui. Namun bagi lansia mengkonsumsi tiga butir telur seminggu sudah cukup, karena dampak buruk akan kolesterol yang kurang bersahabat selalu menyertai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News