PPIM melakukan kajian ini khususnya kepada lingkup dunia pendidikan. Sebab luasnya dunia pendidikan dan apa yang terjadi di dunia pendidikan terhadap moderasi itu, memiliki pengaruh besar terhadap cara pandang moderasi beragama secara luas.
Peneliti Senior PPIM UIN Jakarta, Idris Thaha menyebutkan, hasil penelitian ini nantinya berguna sebagai alat penentu pengambil kebijakan oleh pemerintah. Sebab untuk isu-isu sensitif seperti keagamaan, pemerintah membutuhkan data sejauh mana masyarakat Indonesia dalam melihat perbedaan.
“Pemerintah kan juga fokusnya moderasi beragama, jadi saat pemangku kebijakan membuat regulasi bisa melihat ini. Penelitian kita ini juga nantinya fokus pada pendidikan agama,” kata Idris saat kunjungan media di kantor Media Grup News, Jakarta, Rabu, 21 Oktober 2020.
Idris pun berharap, hasil penelitian ini mampu mendorong dunia pendidikan agar lebih peduli pada isu moderasi beragama. Agar sekolah mampu menekankan nilai toleransi kepada peserta didik.
Baca juga: Senat IPB Setuju Beri Gelar Honoris Causa untuk Doni Monardo
Lebih jauh, pihaknya juga ingin mendorong opini publik secara lebih luas terhadap moderasi beragama. Kesadaran terhadap moderasi beragama dan pencegahan ekstremisme yang menjurus kekerasan juga menjadi tujuan penelitian ini.
Untuk hasil publikasi penelitian ini nantinya dia berharap peran seluruh pihak. Terutama media mainstream yang punya kemampuan untuk menyebarkan hasil penelitian itu secara luas ke masyarakat.
“Jadi kita fokusnya penelitian pendidikan agama diperkuat dengan moderasi beragama. Saya kira kita hanya bagian kecil, tapi dengan saluran teman media semoga kajian tersebar ke masyarakat. Kajian kita akan berguna untuk pendidikan agama, gurunya, kurikulumnya, dan bagaimana kita melanjutkan moderasisi ke depan,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id