"Vaksin hasil modifikasi ini kemungkinan akan diberikan sebagai 'booster'," kata Kepala Laboratorium Rekayasa Genetika Terapan dan Protein Desain LIPI Wien Kusharyoto di Jakarta, Jumat, 5 Maret 2021.
Wien menuturkan modifikasi itu tidak akan mengubah vaksin sepenuhnya. Oleh karena itu, saat ini tidak diperlukan pembuatan vaksin covid-19 baru.
Peneliti LIPI itu mengatakan dari 1.273 asam amino pada protein spike pada virus corona penyebab covid-19, hanya 8-10 yang sudah mengalami mutasi.
Baca: Arah Riset 2021 Fokus Menjawab Kebutuhan Hadapi Pandemi
Namun demikian, dari mutasi-mutasi tersebut ada beberapa yang diperkirakan berpengaruh terhadap efektivitas vaksin, seperti delesi H69 dan V70 dan mutasi N501Y pada varian dari Inggris, dan mutasi N501Y dan E484K pada varian dari Afrika Selatan atau Brasil.
Mutasi merupakan upaya virus agar mampu bertahan hidup di lingkungannya, dan proses mutasi bersifat acak. Untuk mengidentifikasi mutasi yang terjadi, maka diperlukan pengurutan genom menyeluruh virus (whole genom sequencing), dan kegiatan itu terus dilakukan di banyak negara di dunia.
Hingga saat ini, mutasi virus SARS-CoV-2 telah menghasilkan sejumlah varian baru, seperti D614G dari Tiongkok, B117 atau VOC202012/01 atau VUI202012/01 dari Inggris, B1351 atau 501YV2 dari Afrika Selatan dan B11281 atau P1 dari Brasil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
