Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro. Zoom.
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro. Zoom.

Arah Riset 2021 Fokus Menjawab Kebutuhan Hadapi Pandemi

Arga sumantri • 05 Maret 2021 11:30
Jakarta: Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro menyebut riset dan penelitian sepanjang 2021 diarahkan untuk menjawab kebutuhan. Hal ini telah menjadi arah kegiatan riset dan inovasi pemerintah untuk mengefektifkan penggunaan sumber daya yang dimiliki.
 
"Kalau dulu biasanya semuanya bottom-up, tahun 2021 ini kita lebih top-down dalam pengertian kita mengarahkan agar kegiatan riset itu langsung menjawab apa yang menjadi kebutuhan pada saat itu," kata Bambang mengutip siaran pers Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat, 5 Maret 2021.
 
Ia mengungkapkan, sejak awal kemunculan kasus covid-19 di Indonesia, BRIN mulai mengeksplor cara-cara untuk menyikapi pandemi dari sisi riset dan inovasi. Contohnya, mencari peneliti-peneliti di Indonesia dengan keahlian yang relevan dengan penanganan covid-19.

Baca: Pakar UGM: Jambu Kristal Tak Bisa Tangkal Covid-19
 
Di sisi lain, kata dia, pandemi covid-19 menunjukkan betapa besar ketergantungan Indonesia terhadap impor alat kesehatan dan bahan baku obat.
 
"Di awal pandemi semua perlu tes rapid sehingga mau tidak mau kita impor seluruhnya. Bukan hanya itu, karena termometer juga menjadi sangat diperlukan, dan kita baru sadar kita masih tergantung dengan impor termometer," terangnya.
 
Melihat kondisi ini, pemerintah berupaya untuk menjaring potensi riset yang akan menghasilkan produk-produk yang dapat diterapkan di tengah masyarakat. Penerintah pun membangun Konsorsium Riset dan Inovasi covid-19 yang mencerminkan triple helix.
 
"Di awal kita memang belum memahami seperti apa virusnya dan keahlian apa yang diperlukan untuk menghadapi virus tersebut sehingga semua yang punya ide untuk berhadapan dengan covid-19 ini kami coba akomodir," kata Bambang.
 
Baca: BPPT Kembangkan 4 Teknologi Pendukung Mitigasi Gempa dan Tsunami
 
Menurut dia, reaksi dari peneliti luar biasa. Dalam jangka waktu yang singkat muncul beragam ide penelitian, terutama di bidang kesehatan, yang meliputi aspek pencegahan, screening, pengembangan obat, maupun terapi.
 
Dalam waktu tiga bulan, mulai lahir produk-produk inovasi yang diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia tidak hanya selama pandemi tetapi juga untuk kebutuhan jangka panjang. Tahun ini, konsorsium ini telah menetapkan sejumlah rencana kegiatan yang meliputi lima aspek utama, yaitu pencegahan, skrining atau deteksi, alat kesehatan pendukung, terapi dan obat, serta aspek sosial humaniora dan basis data.
 
Riset terkait ventilator, misalnya, akan difokuskan pada ventilator ICU. Sementara itu, riset terkait screening difokuskan pada alat deteksi yang memiliki akurasi tinggi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan