Rektor UNAIR, Mohammad Nasih mengatakan, bahwa vaksin merah putih telah diproyeksikan sebagai produk vaksin kebanggaan nasional yang bersertifikat halal. “Vaksin ini akan menjadi vaksin covid-19 berstatus halal pertama. Sertifikat halal tersebut akan berlaku dari 7 Februari 2022 hingga 6 Februari 2026,” jelas Nasih.
Sementara itu, Nasih juga menyebut bahwa meski siap diuji klinis tahap I dan II, ia memastikan bahwa perjalanan vaksin merah putih akan sangat terjal demi mencapai status siap edar. “Kami perlu kerja sama dari semua pihak. Oleh karena itu, dukungan dan kerja sama kami mohon untuk dapat terus mengalir agar vaksin merah putih dapat berkontribusi pada penanganan pandemi covid-19,” paparnya.
Sementara itu Budi mengatakan, bahwa selain sebagai booster dan vaksin anak, pihaknya juga mendorong satu-satunya produksi inisiatif vaksin dalam negeri yang menjalani tiga tahap tersebut, sebagai vaksin donasi internasional. “Presiden bersedia menggunakan ini sebagai vaksin donasi dari Republik Indonesia khususnya sebagai ketua G20, ke negara-negara lain yang membutuhkan,” katanya.
Tidak hanya itu, sambungnya, dengan sertifikasi halal yang dimilikinya. Vaksin Merah Putih diharapkan dapat mencakup seluruh penduduk, termasuk dengan negara yang memiliki populasi agama Islam.
“Sehingga dengan demikian bukan hanya secara lokal, namun juga internasional,” tuturnya.
Baca juga: Peneliti Optimistis Vaksin Merah Putih Dapat Tangkal Varian Omicron
Untuk mencapai tujuan tersebut, Menkes menegaskan bahwa setelah melakukan uji klinik, vaksin Merah Putih harus sesegera mungkin melakukan proses registrasi skala global. “Sebelum diedarkan secara internasional, vaksin Merah Putih harus terlebih dahulu melakukan proses registrasi di World Health Organization (WHO), dan mendapatkan listing internasional,” sebut pria kelahiran Jawa Barat itu.
Dalam kesempatan yang sama, Khofifah menyampaikan dukungannya tentang percepatan uji klinis Vaksin Merah Putih dari fase pertama hingga ketiga. “Kami bangga dengan UNAIR yang punya komitmen kuat memberikan persembahan terbaik bagi negeri,” katanya.
Sebelumnya, perjalanan panjang vaksin merah putih dimulai dari proses Animal Trial pada awal hingga pertengahan tahun 2021. Selanjutnya, proses uji pra-klinik macaca comorbid dan dewasa tua pada bulan Juli dan Agustus 2021. Uji pra-klinik macaca dewasa muda dan remaja pada September 2021. Uji pra-klinik macaca anak dan bunting pada Oktober 2021.
Selanjutnya, pada November 2021 bertepatan dengan Dies Natalis Universitas Airlangga Rektor UNAIR Nasih menyerahkan bibit vaksin merah putih kepada PT BIOTIS. Dari hal itu, dukungan untuk proses penyelesaian vaksin merah putih mengalir dari banyak pihak, seperti Menteri Kesehatan dan Gubernur Jawa Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News