“Nuklir untuk Indonesia berdaya saing dan sejahtera, ini adalah cita-cita BATAN untuk memberikan kontribusi dalam pembangunan Indonesia. Menjadikan Indonesia lebih berdaya saing dan sejahtera melalui ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir,” terang Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Anhar Riza Antariksawan, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 17 Juli 2021.
Anhar mengatakan, nuklir tidak hanya berurusan dengan bom atau sesuatu yang mematikan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran Pasal 3 ayat 2, BATAN mempunyai tugas dan fungsi yang salah satunya berkaitan dengan penelitian dan pengembangan nuklir di Indonesia.
Hal ini tentunya tidak hanya penelitian dan pengembangan, ada beberapa kegiatan yang dalam UU ini dikategorikan sebagai kegiatan pengusahaan. "Seperti penyelidikan umum, eksplorasi dan eksploitasi bahan galian nuklir, produksi bahan baku untuk pembuatan dan produksi bahan bakar nuklir, produksi radioisotop untuk keperluan litbang nuklir, dan pengelolaan limbah radioaktif, kemudian ada pembangunan, pengoperasian, dan komisioning reaktor riset,” sebut Anhar.
Anhar menambahkan, untuk kawasan Asia tenggara, Indonesia adalah satu-satunya negara yang mempunyai reaktor paling banyak dengan tiga reaktor yang dapat menjadi landmark tersendiri bagi Indonesia. Tiga reaktor tersebut yakni Reaktor Triga Mark-2000 di Bandung, Reaktor Kartini di Yogyakarta, dan Reaktor Ga Siwabessy di Serpong.
Baca juga: Lapan Rekrut Peneliti Muda Lewat Seleksi CPNS
BATAN adalah National Nuclear Agency yang menjadi organisasi rujukan untuk ketenaganukliran di Indonesia." BATAN juga telah menjadi representatif dan berperan aktif di level internasional dalam International Atomic Energy Agency (IAEA) yang berkerja sama dengan berbagai negara di dunia,” tambah Anhar.
Melalui webinar ini, Anhar berharap para calon peserta seleksi ASN BRIN dapat mengetahui lebih lanjut mengenai tugas, fungsi, dan kegiatan bidang ketenaganukliran di BRIN. Diharapkan juga dapat bermanfaat di berbagai bidang kehidupan, khususnya yang saat ini dilaksanakan oleh BATAN.
Dalam RPJMN 2020-2024, kegiatan BATAN ada dari berbagai bidang, mulai bidang pangan, bidang lingkungan, bidang kesehatan, bidang material maju, bidang industri Hankam, bidang energi, dan juga bidang SDM.
"Iptek nuklir juga berkontribusi di beberapa sektor Sustainable Development Goals (SDGs) seperti digunakan mengakhiri kelaparan melalui pengembangan bahan pangan dan pertanian, kesejahteraan kesehatan, kebutuhan air bersih dan sanitasi melalui nuklir hidrologi, serta lainnya,” jelas Anhar
Sebagai pendukung Prioritas Riset Nasional (PRN) 2020-2024, BATAN juga berperan dalam bidang pangan, seperti pengembangan varietas unggul padi dan kedelai, bidang peternakan dengan pengembangan vaksin dan pakan hewan ternak; bidang material maju. Melalui pengembangan baterai padat lithium, di bidang kesehatan, berperan untuk penanggulangan stunting contohnya melalui pemanfaatan teknik analisis aktivasi neutron.
"Juga dalam pemanfaatan mineral lokal bernilai strategis yang lebih spesifik dalam pemanfaatan dan pengelolaan logam tanah jarang," terangnya
Sekilas contoh pada bidang pertanian ada tiga peran BATAN yakni pengembangan benih unggul, kemudian pada teknik budi daya utamanya manajemen tanah dan air. Terakhir paska panen terutama dengan teknik iradiasi bahan pangan dan makanan.
Di bidang pangan sendiri telah dihasilkan 44 varietas tanaman unggul, mulai dari padi, sorghum, kacang hijau, kedelai, dan gandum. Di bidang kesehatan ada enam produk kesehatan yang telah mendapat izin edar BPOM, salah satunya T-Bone KaeF (Samarium-153 EDTMP).
"Ini adalah radiofarmaka yang digunakan sebagai palliative treatment mengurangi rasa sakit penderita kanker stadium lanjut,” ujar Anhar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id