Guru Besar ke-188 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Dr I Ketut Eddy Purnama ST MT. DOK ITS
Guru Besar ke-188 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Dr I Ketut Eddy Purnama ST MT. DOK ITS

Guru Besar ITS Kembangkan Layanan Kesehatan Cerdas dengan Integrasikan Telematika

Renatha Swasty • 21 Desember 2023 20:13
Jakarta: Guru Besar ke-188 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Dr I Ketut Eddy Purnama ST MT menyebut perwujudan pelayanan kesehatan yang cerdas dan paripurna semakin mungkin diterapkan di Indonesia. Dia bertekad mewujudkan pelayanan modern melalui integrasi keilmuan telematika kesehatan.
 
Profesor dari Departemen Teknik Komputer ITS tersebut menjelaskan ilmu telematika merupakan kombinasi antara bidang teknologi informasi dan telekomunikasi yang memiliki lingkup mulai dari proses perolehan data, pengolahan, penyimpanan data, dan pengiriman data.
 
“Telematika tidak bisa lepas dengan peran sistem komputer, software, dan hardware lain yang berdiri sendiri maupun yang terhubung,” papar Eddy melalui siaran pers, Kamis, 21 Desember 2023.

Eddy menyebut telematika dapat diintegrasikan ke bidang kesehatan untuk memberikan kemudahan pelayanan maupun diagnosis terhadap pasien. Lingkup telematika kesehatan lainnya adalah informatika medis, blockchain untuk pengamanan data medis, visualisasi data medis, dan lingkup-lingkup lainnya.
 
“Telematika kesehatan diharapkan dapat memudahkan masyarakat untuk mendapatkan akses layanan kesehatan yang praktis dan modern,” papar dia.
 
Eddy menyampaikan dua inovasi keilmuan di bidang telematika kesehatan. Pertama, penciptaan framework penggunaan ultrasound untuk mendapatkan bentuk tiga dimensi (3D) dari tulang belakang manusia.
 
Framework ini dapat diwujudkan dengan bantuan alat bernama Free-hand 3D Ultrasound System (FH-3D US) yang terdiri dari mesin ultrasound konvensional, alat penjejak dengan beberapa marker, dan sistem komputer.
 
Framework yang ditujukan untuk mengikuti perkembangan penyakit skoliosis ini memiliki empat tahap dalam merekonstruksi volume. Sehingga, tercipta gambar 3D yakni bin filling, hole filling, volume segment alignment, dan volume segment compounding.
 
“Hasil keseluruhan prosedur dalam kerangka ini menunjukkan pencitraan tulang belakang manusia menggunakan ultrasound dapat dilakukan,” ungkap Eddy.
 
Kedua, pendekatan baru dalam proses filtering untuk pengolahan citra digital bernama Branches Filtering. Pendekatan ini diterapkan pada konsep Max-Tree, sebuah citra yang dapat digambarkan dalam bentuk sebuah pohon, di mana setiap simpul mempresentasikan area dengan kesamaan ciri seperti intensitas termasuk simpul daun dan induk.
 
Pendekatan ini cocok untuk mengekstrak objek dalam citra, selama objek tersebut dapat dikenali dari informasi yang menonjol seperti intensitas, bentuk, nilai skalar, atau nilai vektor lainnya. Selain itu, hasil optimal dapat dicapai jika area yang memiliki informasi menonjol tersebut terdapat pada simpul daun.
 
Dekan Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) ITS tersebut berhasil memberikan kontribusi keilmuan yang konkret pada bidang telematika kesehatan. Keilmuan tersebut meliputi subbidang medical image processing and analysis, computer vision, pengolahan citra mikroskopis, robotika, serta gim dan pengamanan data medis.
 
“Terima kasih atas kesempatan emasnya sehingga saya bisa berkontribusi nyata untuk memajukan telematika kesehatan di Indonesia,” ujar Eddy.
 
Baca juga: Guru Besar UI Tekankan Pentingnya Sistem e-Health yang Optimal di Tengah Digitalisasi

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan