Guru Besar Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. Putu Wuri Handayani. DOK UI
Guru Besar Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. Putu Wuri Handayani. DOK UI

Guru Besar UI Tekankan Pentingnya Sistem e-Health yang Optimal di Tengah Digitalisasi

Renatha Swasty • 20 Desember 2023 22:12
Jakarta: Guru Besar Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. Putu Wuri Handayani, menekankan pentingnya e-Health di tengah masifnya digitalisasi sektor kesehatan. Hal itu disampaikan dalam orasi ilmiah pengukuhan guru besar berjudul “Rasionalisasi dalam Implementasi E-health yang Optimal”.
 
Wuri menyampaikan implementasi sistem e-Health yang optimal di organisasi kesehatan diperlukan dalam upaya mencapai kesehatan masyarakat dan memudahkan pertukaran informasi kesehatan, terutama untuk rujukan pasien. Urgensi inisiatif implementasi e-Health didukung oleh beberapa faktor.
 
Antara lain perubahan iklim; epidemi dan pandemi yang mengakibatkan pertukaran dan integrasi data kesehatan semakin dibutuhkan; serta perkembangan Sistem Informasi (SI) dan Teknologi Informasi (TI) yang semakin pesat.

e-Health merupakan aplikasi layanan kesehatan dan pemberian informasi kesehatan yang dikirimkan melalui jaringan internet dan teknologi terkait. Mengacu Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang kesehatan, e-health merupakan Sistem Informasi Kesehatan dan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
 
Rumah sakit membutuhkan aplikasi e-Health seperti Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS); m-health; telemedicine; Personal Health Record, Supply Chain Management; Customer Relationship Management; dan Business Intelligence.
 
“Dibutuhkan prinsip-prinsip SI yang perlu diadopsi untuk mendukung pengembangan e-Health yang optimal," kata Wuri melalui siaran pers, Rabu, 20 Desember 2023.
 
Dia menuturkan dalam pengembangan aplikasi e-Health, prinsip utama yang dijalankan mencakup compliance, integrasi atau interoperabilitas, reliabilitas, dan keamanan data. Prinsip keamanan data mutlak diperlukan untuk dapat menjamin data dan sistem e-Health aman digunakan supaya bisa menjamin tercapainya pengelolaan privasi data yang baik.
 
Akibat banyaknya informasi kesehatan khususnya pada masa pandemi, diperlukan pembentukan struktur informasi dan telekomunikasi nasional mandiri untuk pengelolaan data dari e-Health yang dapat melibatkan perwakilan sektor swasta, akademisi, serta pemerintah pusat dan daerah.
 
Wuri merekomendasikan pemerintah merumuskan proses yang komprehensif dan terintegrasi untuk mengumpulkan dan mengintegrasikan data surveilans dari teknologi kesehatan yang ada. Yaitu rekam medis elektronik, resep elektronik, SIMRS, Sistem Informasi Puskesmas, m-health, telemedis/telehealth, dan social network.
 
Pemerintah dan organisasi kesehatan juga harus meningkatkan jumlah sumber daya manusia (SDM) SI/TI serta perumusan jenjang karier SDM SI/TI di fasilitas pelayanan kesehatan karena digitalisasi di sektor kesehatan semakin masif.
 
Peningkatan kualitas SDM SI/TI juga harus didukung kompetensi dengan memberikan pelatihan terkait SI/TI oleh ahli dari perguruan tinggi ataupun ahli praktisi SI/TI. Hal itu agar dapat mengikuti tren perkembangan ilmu pengetahuan di bidang SI/TI.
 
Wuri menyebut dengan adanya implementasi e-Health yang optimal, organisasi kesehatan dapat meningkatkan kemampuan SI/TI-nya secara berkelanjutan. Dia menilai pemanfaatan pengelolaan data kesehatan akan semakin dibutuhkan di masa depan untuk membantu proses analitik di organisasi kesehatan.
 
Hal ini dapat membantu organisasi kesehatan dalam membuat keputusan. Kemampuan fasilitas kesehatan dalam mengikuti perkembangan SI/TI seperti kecerdasan artifisial, big data, blockchain, dan sebagainya sangat diperlukan dalam memberikan layanan kesehatan yang semakin maksimal kepada pasien.
 
Sebelum mengkaji tentang implementasi e-Health, Wuri banyak melakukan penelitian serupa. Beberapa di antaranya adalah Challenges of vaccination information system implementation: A systematic literature review (2023); Impact of Social Media Usage on Users’ COVID-19 Protective Behavior: Survey Study in Indonesia (2023); dan Barriers and facilitators of personal health record adoption in Indonesia: Health facilities’ perspectives (2022).
 
Putu Wuri Handayani menamatkan S1 Ilmu Komputer di UI pada 2004; menyelesaikan Program Master of Science di Faculty of Informatik, Fulda University of Applied Sciences, Jerman pada 2008; dan memperoleh gelar Doktor Ilmu Komputer di UI pada 2016.
 
Saat ini, Wuri menjabat sebagai Koordinator Program Studi Sarjana Sistem Informasi Fasilkom UI, Editor in Chief Journal of Information System, dan Data Management Steering Committee PT Medikaloka Hermina.
 
Baca juga: Guru Besar UI Tegaskan Nyamuk Wolbachia Tidak Menginfeksi Manusia

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan