"Kami akan memulai kegiatan Desa Berinovasi untuk menajaga keseimbangan ekonomi, ekologi desa," ujar Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro dalam peringatan Hari Teknologi Nasional ke-25, Senin, 10 Agustus 2020.
Dalam program ini, teknologi yang dihasilkan dari perguruan tinggi dan Lembaga Penelitian non Kementerian (LPNK) akan digunakan untuk memecahkan masalah desa. Salah satunya, generator micro hydro, yang akan dipasang di Dusun Tumba, Desa Tamaila Utara, Kecamatan Tongalohula, Kabupaten Gorontalo.
"Akan dipasang generator micro hydro agar desa ini segera teraliri listrik," kata Bambang.
Di Gorontalo, program ini bekerja sama dengan Universitas Negeri Gorontalo. Penerapan turbin mikro hidro ini ditargetkan bisa mengaliri fasilitas-fasilitas umum di Dusun Tumba dan rumah produksi untuk VCO.
Teknologi ini disebut mampu mengeluarkan daya listrik hingga 2.000 watt, sehingga dengan adanya listrik dapat membuat produksi minyak kelapa murni (VCO) menjadi efisien. Harapannya, Dusun Tumba, menjadi dusun yang mandiri.
Baca: Kemendikbud Sebut Ada 1.300 Penelitian Selama Pandemi
Dusun Tumba memiliki 128 kepala keluarga dan 84 rumah. Masing-masing rumah berjarak 500 meter sampai 1.000 meter. Dusun Tumba memiliki banyak potensi sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan seperti jagung, kelapa, kakao, cengkeh dan sumber daya air. Namun, infrastruktur desa masih belum menunjang.
Jalan utama menuju dusun itu terjal, berbatu, kontur tidak rata dan menanjak sehingga hanya bisa diakses oleh motor. Dusun itu terletak di lokasi terpencil di atas pegunungan berjarak 10 kilometer dari pusat balai Desa Tamaila Utara.
Dari 100 desa ini akan menjadi percontohan penerapan teknologi tepat guna, 43 Desa akan dikembangkan pada sektor pariwisata, 15 desa dikembangkan pada sektor budidaya pangan/non pangan. Kemudian, dua desa pada sektor kerajinan, tiga desa pada sektor pengolahan makanan dan minuman, satu desa pada sektor pengolahan sampah, dan sisanya dikembangkan pada sektor pengolahan hasil perikanan, perkebunan, pertanian dan pertenakan.
Sementara itu, Menteri Desa PDTT Abdul Haris Iskandar berharap lewat program ini, desa-desa di Indonesia bisa mendapatkan sentuhan inovasi teknologi. Terutama, untuk tiga ribu desa yang belum teraliri listrik.
"11 ribu desa yang belum ada jaringan internet, tentu kami butuh dukungan dari semua pihak, khususnya dari Kemeterian Riset Teknologi dan BRIN," ucap Halim.
Program desa berinovasi diprioritaskan di seluruh desa di Indonesia yang memiliki potensi sumber daya alam dan potensi lokal lainnya. Potensi tersebut didukung dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan melibatkan pentahelix yakni pemerintah melalui Kemendes PDTT dan Kemenristek/BRIN, kalangan dunia usaha, akademisi dan komunitas atau masyarakat.
Kemristek/BRIN bertugas memimpin sektor penelitian riset teknologi dan inovasi akan fokus pada pengembangan teknologi tepat guna dan penelitian dalam upaya hilirasasi produk dalam memberikan nilai tambah khususnya produk sumber daya alam. Kemdes PDTT bertugas mengembangkan potensi desa secara ekonomi yang sejalan dengan program prioritas Kemdes PDTT dalam meningkatkan produktivitas desa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
