"Untuk itu kita harus memperkuat kurikulum literasi dan kemampuan dasar di SMK. Karena ini juga berpengaruh pada skor Programme for International Student Assesment (PISA)," kata Totok dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan DPR, Selasa, 5 Mei 2020.
Totok menyebut pengembangan literasi yang bakal menjadi fokus adalah kompetensi berpikir kritis, kreatif, komunikasi, hingga kolaborasi. Kompetensi tersebut juga bakal berguna menjawab tantangan abad 21.
"Memperkuat karakter siswa untuk menjadi pembelajar yang siap kerja seperti memiliki keingintahuan yang tinggi, inisiatif untuk belajar, semangat tidak mudah menyerah, dan memiliki nilai kepemimpinan," jelas Totok.
Baca: Enam Profil Pelajar Masa Depan ala Nadiem
Totok menuturkan, akan ada upaya untuk meningkatkan bidang keahlian SMK. Salah satunya, dengan kerja sama dunia usaha maupun industri.
"Meningkatkan keselarasan kurikulum SMK dengan kebutuhan pasar kerja dan mengembangkan kompetensi guru produktif, atau menyediakan guru yang memiliki praktik dari Industri," lanjut dia.
Selain itu, branding SMK juga harus diperkuat. Lulusan SMK, kata dia, memiliki potensi besar berada pada dunia kerja.
"Program atau kompetensi keahlian yang ditawarkan SMK untuk menjaga kemungkinan penyesuaian aspirasi karir siswa SMK agar lebih relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan minat-bakat anak," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News