"Indonesia telah memilih enam profil pelajar Pancasila. Ini menjadi pilar inti dari pola pembelajaran," kata Mendikbud, Nadiem Makarim dalam kuliah umum Media Indonesia, Selasa 5 Mei 2020.
Nadiem menyebut enam pilar yang bakal menjadi profil itu sangat erat dengan pendidikan karakter. Salah satunya ialah berpikir kritis.
"Satu bernalar dan berpikir kritis, bisa problem solving, memecahkan masalah. Ini yang kognitif," lanjut dia.
Kedua pelajar haruslah mandiri. Pelajar diharapkan mampu secara independen termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya.
Baca juga: Tahapan untuk Mendapat Keringanan Hingga Penundaan UKT
"Ketiga harus kreatif. Dia bisa menciptakan hal baru, bisa berinovasi secara mandiri, dan dia punya rasa cinta pada hal-hal kesenian dan budaya," sambung Nadiem.
Nilai keempat ialah gotong royong. Semangat kolaborasi ini akan menjadi soft skills yang sangat relevan sampai kapanpun.
"Kelima kebhinekaan global, agar profil pelajar kita mencintai keberagaman budaya, mencintai keberagaman agama dan ras secara internasional," terang dia.
Menurut Nadiem, sudah harus ada perluasan pengetahuan budaya dari dalam negeri. Pelajar Indonesia diminta memiliki rasa sebagai penduduk global yang wajib berkompetisi.
"Keenam, berakhlak mulia, di sinilah moralitas, etika, spritual itu ada. Jadi mau enggak mau pendidikan karakter harus jadi pilar inti dan pola pembelajaran," pungkas Nadiem.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News