Psikolog dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Nurul Kusuma H memaparkan PFA adalah upaya atau tindakan menolong dan mendukung secara psikologis seseorang yang sedang mengalami krisis dalam sebuah bencana. Krisis ialah insiden atau peristiwa yang penuh tekanan yang dianggap luar biasa.
“Prinsip dasar yang perlu kita ketahui mengenai PFA adalah bahwa semua lintas usia, generasi, keterampilan, jenis kelamin seharusnya mau dan mampu untuk menjadi penolong pertama," kata Nurul dikutip dari website itb.ac.id, Senin, 14 Februari 2022.
Nurul menyebut keluarga, teman, kolega, atasan, maupun staf bisa melakukan PFA. Bahkan, lebih ekstrem, orang yang sedang terdampak krisis pada saat-saat tertentu bisa melakukan PFA kepada diri sendiri dan orang di sekitar.
Sederhananya, kata dia, PFA perlu dilakukan agar krisis tidak berkepanjangan. Kondisi orang yang mengalami krisis akan menjadi lebih baik bila merasa aman, terhubung dengan orang lain, tenang, memiliki harapan, memiliki akses dukungan baik dukungan sosial, fisik, maupun emosional, dan merasa memiliki kontrol atas diri mereka.
Bentuk krisis yang mungkin membutuhkan PFA, seperti bencana alam, situasi yang tiba-tiba atau mendadak. Hal ini seperti kerabat terdekat meninggal atau terkena PHK.
Kemudian, kesehatan, seperti diagnosis penyakit tertentu misal terpapar covid-19, kanker, dan lainnya. "Perkembangan seperti perubahan fase perkembangan dalam hidup, dan psikologis seperti orang dengan masalah kesehatan jiwa/mental, orang yang mengalami distress," papar Nurul.
Baca: Temanmu Curhat dan Menangis? Ikuti 5 Cara Terbaik untuk Mendukungnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
