FITNESS & HEALTH

Temanmu Curhat dan Menangis? Ikuti 5 Cara Terbaik untuk Mendukungnya

Mia Vale
Senin 14 Februari 2022 / 10:05
Jakarta: Mendengarkan curhatan teman pasti sudah biasa kamu lakukan. Tapi bagaimana kalau curhatan itu diikuti dengan tangisan tersedu-sedu? Pasti bingung! Alih-alih meminta untuk tidak menangis, justru tangisannya semakin pecah. 

Ketika seseorang menangis dalam percakapan, orang lain sering bereaksi karena ketidaknyamanan mereka sendiri. Reaksi merek justru lebih 'berbahaya' daripada membantu. 

Bila kamu terburu-buru menenangkan orang yang menangis, mereka mungkin merasa lemah, malu, atau bahkan bersalah karena membuat kamu tidak nyaman. 

Ingat, terkadang mereka tidak butuh dihibur. Mereka hanya butuh kamu sebagai pendengar atau mengakui bahwa mereka baik-baik saja.  
 

Beri waktu sejenak


Meskipun sulit untuk menahan diri dari menilai reaksi emosional dari rasa aman kamu sendiri, jangan menilai menangis sebagai hal yang buruk. Emosi adalah respons kimiawi dan hormonal terhadap rangsangan. 

Sering kali mereka perlu merasa cukup aman untuk membagikan semua pemikiran, keraguan, keraguan, dan konflik mereka tanpa khawatir akan dihakimi. Berikan ia waktu untuk meluapkan semua emosinya leqat tangisan. Setelah tangisan mereda, kamu bisa menanyakan apa yang dia inginkan.
 

Kepedulian empati saat teman menangis


Dalam penelitian yang telah dilansir dari Psychology Today, Sara Hodges dan Robert Biswas-Diener membedakan perhatian empatik ketika kamu merasakan kasih sayang dan kehangatan untuk seseorang, dari tekanan. 

Dan empatik ketika kamu mewujudkan emosi mereka dari waktu ke waktu. Kamu perlu bernapas dan melepaskan emosi sambil tetap merasa peduli dan hormat untuk mereka. Mereka tidak hanya akan memercayai kamu tetapi juga akan cukup kuat untuk melanjutkan percakapan.


Trik hadapi teman yang menangis
(?Tawarkan tisu ketika tangisnya mulai reda atau kamu melihat dia mulai kepayahan dengan air matanya. Foto: Ilustrasi/Unsplash.com)
 

Trik hadapi teman yang menangis


Seperti yang diuraikan oleh Psikolog Klinis, Retno Utari, M.Psi., Psikolog, melalui akun Instagram pribadiya @retnoutarii, untuk menghadapi teman yang sedang curhat dan menangis, jangan memintanya untuk diam. Lantas apa yang bisa kamu lakukan? Berikut kelima caranya!


1. Memberikan tepukan atau usapan lembut di sekitar pundaknya. Hal ini menunjukkan isyarat bahwa kamu ada di sampingnya untuk hadir menemani. Sehingga dia tidak lagi merasa sendiri

2. Ekspresikan penerimaanmu, "Ya, kamu boleh menangis" atau kalimat yang mengisyaratkan pesan bahwa dia boleh melepaskan ketegangan emosinya

3. Hadir dan empati, dengarkan serta perhatikan saja dia yang sedang menangis tanpa meminta diam atau menyela tangisannya dengan pertanyaan. Jika mereka duduk diam untuk waktu yang lama, tanyakan, "Bisakah kamu membagikan apa yang ada di pikiran kamu?" atau "Apa yang akan terjadi padamu sekarang?" 

4. ?Tawarkan tisu ketika tangisnya mulai reda atau kamu melihat dia mulai kepayahan dengan air matanya. Karena memberikan tisu di awal sama dengan menginterupsi emosinya dan memintanya untuk tidak menangis

5. Sampaikan terima kasih karena dia telah bertahan dalam situasi sulit ini. Dan terima kasih juga karena dia sudah percaya untuk bercerita kepadamu

Jika kamu mengikuti langkah-langkah di atas, mereka akan merasa aman secara psikologis dengan kamu. Ingat, jangan fokus menghentikan tangisan dengan mencoba membuatnya merasa lebih baik. Gunakan momen ini untuk membantu mereka melihat lebih baik. Menangis dapat menjernihkan pandangan mereka.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH