Bakar sate. DOK Unsplash
Bakar sate. DOK Unsplash

Pengaruh Medan Listrik yang Tak Terlihat Namun Terasa: dari Aroma Sate hingga Gaya Tarik Muatan

Renatha Swasty • 22 Juli 2025 19:04
Jakarta: Pernahkah kamu mencium aroma sate yang sedang dibakar saat berjalan di malam hari? Tanpa sadar, hidung mengendus, kepala menoleh, dan kaki mulai melangkah mendekat.
 
Aroma menggoda ini ternyata bisa menjadi perumpamaan sederhana namun efektif untuk memahami konsep medan listrik dalam ilmu fisika. Dikutip dari akun YouTube Rumah Pendidikan Kemendikdasmen, penjelasan tentang medan listrik menjadi lebih menarik ketika disandingkan dengan fenomena aroma sate.
 
Seperti asap yang menyebar dari pembakaran sate dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya, medan listrik pun bekerja dengan cara serupa. Ia muncul dari benda bermuatan listrik dan dapat memengaruhi benda lain di sekitarnya, meskipun tanpa bersentuhan langsung.

Medan listrik sendiri adalah daerah di sekitar suatu benda bermuatan listrik yang mampu memberikan gaya listrik pada benda lain. Contohnya bisa ditemukan dalam eksperimen sederhana menggunakan sisir plastik dan serpihan kertas.
 
Awalnya, sisir tidak bereaksi terhadap kertas. Namun setelah digosokkan ke rambut dalam satu arah, sisir menjadi bermuatan negatif. Ketika didekatkan ke serpihan kertas, potongan kertas pun tertarik ke arah sisir.
 
Hal ini terjadi karena adanya interaksi antara muatan negatif pada sisir dan muatan positif yang diinduksi pada kertas. Daerah di sekitar sisir yang memengaruhi serpihan kertas itulah yang disebut sebagai medan listrik.
 
Baca juga: Teori Ilusi Optik pada Kecepatan Cahaya, Prediksi Einstein 60 Tahun Lalu Berhasil Divisualisasikan 

Untuk menghitung besar medan listrik, digunakan rumus:
 
E = F / q
 
di mana E adalah besar medan listrik, F adalah gaya listrik yang bekerja, dan q adalah muatan uji.
 
Tak hanya itu, hubungan antara medan listrik dan gaya Coulomb juga menjadi bagian penting dalam memahami interaksi antar muatan. Gaya Coulomb adalah gaya tarik atau tolak yang terjadi antara dua benda bermuatan listrik dan dihitung dengan rumus:
 
F = k × (q? × q?) / r²
 
dengan F adalah gaya, k adalah konstanta, q? dan q? adalah besar muatan masing-masing benda, dan r adalah jarak antar muatan.
 
Gaya Coulomb memiliki arah, karena bersifat vektor. Jika kedua muatan sejenis, mereka akan saling tolak-menolak. Sebaliknya, jika berbeda jenis, akan terjadi gaya tarik-menarik. Ketika terdapat lebih dari dua muatan, resultan gaya yang terjadi dapat dihitung dengan menggunakan prinsip segitiga atau teorema Pythagoras untuk menentukan besar dan arah gaya total.
 
Penjelasan ini membuktikan medan listrik adalah salah satu konsep penting dalam fisika yang keberadaannya memang tidak terlihat, namun efeknya bisa dirasakan. Seperti aroma sate yang memikat meski tak tampak, medan listrik mampu memengaruhi benda lain di sekitarnya tanpa kontak langsung. Dengan pendekatan kontekstual seperti ini, pembelajaran sains pun menjadi lebih hidup dan mudah dipahami. (Antariska)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan