Dalam survei, LSF bertanya kepada responden terhadap adanya adegan agama atau SARA sebagai bahan lelucon. Kemudian, ditanyakan apakah adegan tersebut membuat perasaan tidak nyaman.
"Terkait agama atau SARA sebagai bahan lelucon 33 persen atau 154 responden sangat setuju merasa tidak nyaman," beber Ketua Komisi III Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia, Naswardi, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 18 Desember 2023.
Sedangkan, 115 responden menyatakan setuju merasa tidak nyaman dengan adanya SARA sebagai bahan lelucon. Lalu, 72 responden menyatakan netral, 59 responden menyatakan tidak setuju merasa tidak nyaman, 44 responden sangat tidak setuju merasa tidak nyaman dan yang menjawab tidak tahu sebanyak 13 responden.
Selanjutnya, penonton merasa sangat setuju saat ditanya tidak nyaman ketika ada adegan perendahan harkat kemanusiaan. Adapun responden menyatakan sangat setuju tidak nyaman dengan adegan tersebut sebesar 25 persen.
"Adapula yang lain sangat setuju merasa tidak dengan adegan pelanggaran hukum sebesar 26 persen, dan sangat setuju merasa tidak nyaman dengan adegan perjudian sebesar 24 persen," jelas Naswardi.
Survei LSF dilakukan terhadap 457 orang yang tersebar di Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Medan. Adapun sampel penelitian adalah probability sampling dengan metode multistage random sampling.
Rinciannya, penonton untuk klasifikasi SU sebanyak 112 Orang, R13 sebanyak 107 Orang, D17 sebanyak 123 Orang, dan D21 sebanyak 115 Orang. Adapun metode pengumpulan data melalui survei, in-depth interview, focus group discussion (FGD), dan diskusi pakar.
| Baca juga: Survei LSF: 41% Masyarakat Tak Nyaman Nonton Film dengan Kandungan LGBT |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
