Peneliti BRIN Basril Abbas. DOK BRIN

Kenalan dengan Ir Basril, Periset BRIN yang Terima Anugerah Kekayaan Intelektual 2023

Renatha Swasty • 18 Mei 2023 09:03

Jakarta: Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memiliki segudang peneliti andal, salah satunya Ir Basril Abbas. Periset dari Pusat Riset Teknologi Proses Radiasi, Organisasi Riset Tenaga Nuklir BRIN itu berfokus pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang Biomaterial Iradiasi.

Bahkan, berkat penelititannya, Ir Basril menerima Anugerah Kekayaan Intelektual 2023. Perjalanan ini bermula pada 1996 saat basril mengikuti training di Amerika Serikat.

Dilansir dari laman Instagram @brin_indonesia, Basril termotivasi meneliti pembuatan Membran Perikardium dan Graft Tulang Demineralisasi Steril Radiasi. Hal ini dilatarbelakangi produk tersebut di Indonesia masih didominasi impor yang harganya sangat tinggi.

Penelitian dimulai pada 2000 yang membutuhkan waktu panjang. Sebab, jaringan tubuh yang digunakan saat training di Amerika Serikat berasal dari manusia, sedangkan di Indonesia sulit untuk mendapatkan donornya.

Tidak kehabisan ide, Basril mencoba mengganti bahan jaringan dari hewan yaitu sapi. Sapi memiliki membran perikardium yang berasal dari selaput pembungkus jantung sapi dengan kandungan kolagen tinggi.

Kolagen ini banyak dimanfaatkan terutama sebagai membran Guided Bone Regeneration (GBR) atau Guided Tissue Regeneration (TR) di bidang dental. Sehingga, dapat mempercepat penyembuhan luka.

Basril juga meneliti proses pembuatan graft tulang demineralisasi steril radiasi. Produk graft tulang banyak dimanfaatkan dalam bidang dental dan ortopedi. Dalam bedah dental, graft tulang diapilkasikan untuk pengisi defek pada tulang rahang.

Setelah penelitiannya selesai, Basril dan tim berusaha berhubungan dengan pengguna produk penelitiannya yakni dokter gigi dan dokter ortopedi. Setelah produknya dimanfaatkan, Basril mendapat tanggapan positif sebab kualitas hasil inovasinya tidak kalah dengan produk impor dan harga yang lebin terjangkau.

Berkat dua teknologi yang dihasilkan yakni pembuatan produk Membran Perikardium dan Graft Tulang Demineralisasi Steril Radiasi, Basril berhasil mendapatkan Anugerah Kekayaan Intelektual Tahun 2023.

Dia bahkan mendapat royalti tertinggi secara akumulatif satu tahun pada 2022 senilai Rp1 miliar. Setelah 23 tahun perjalanan risetnya, Basril memiliki total 11 Hak Kekayaan Intelektual.