Fahriza menilai Kemendikbud tidak proporsional dalam pembagian dua kuota tersebut. Ada ketimpangan pembagian besaran kuota yang berpotensi membuat subsidi kuota menjadi sia-sia.
"Kami melihat dari sisi pembagian besaran kuota umum dan kuota belajar yang tidak porporsional," kata Fahriza dalam Rilis Survei Bantuan Kuota Internet dan Dukung Penyederhaan Kurikulum 2013 yang digelar secara virtual, Minggu, 27 September 2020.
Fahriza mengatakan, tidak ada hitungan yang jelas dalam menentukan besaran kuota belajar dan umum. Hal ini sekaligus menunjukkan fasilitas Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) belum memenuhi harapan warga pendidikan.
Baca juga: FSGI Ragukan Kredibilitas Lima Aplikasi di Subsidi Kuota Belajar
Padahal anggaran yang dikeluarkan tidak sedikit. Anggaran untuk subsidi kuota ini mencapai Rp7,2 triliun. "Sangat besar karena berjumlah 10 persen dari anggaran Kemendikbud yang mencapai Rp75,7 triliun. Namun demikian, kami masih melihat ada sisi lemah dari bantuan kuota internet ini dari sisi efisiensi dan efektivitas," tegas Fahriza.
Baca juga: FSGI: 85% Guru Keluhkan Subsidi Kuota Umum 5GB Tidak Cukup
Adapun rincian kuota untuk siswa sebesar 35 GB (gigabyte) per bulan dan guru 42 GB (gigabyte) per bulan. Sedangkan untuk mahasiswa dan dosen diberikan masing-masing 50 gigabyte per bulan. Bantuan ini akan diberikan selama empat bulan ke depan.
Anggaran Rp7,2 triliun itu berasal dari dana cadangan APBN 2020 sebesar Rp8,9 triliun. Sisanya, sebesar Rp1,7 bakal dialokasikan untuk tunjangan profesi guru dan dosen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
