Pameran ini diharapkan dapat memperluas akses mahasiswa terhadap pengembangan potensi karir tingkat global. Mahasiswa diharapkan dapat mendapatkan inspirasi untuk pengembangan diri melalui pameran ini.
"Pameran internasional ini hadir sebagai wujud komitmen lembaga dalam memperluas akses mahasiswa terhadap peluang pengembangan kompetensi dan karier di kancah global," kata Direktur Polimedia, Tipri Rose Kartika, di Polimedia, Kamis 26 Juni 2025.
Kegiatan ini dirancang dalam beberapa format. seminar inspiratif dari praktisi dan akademisi internasional, workshop interaktif, sesi informasi beasiswa, serta walk-in interview.
| Baca juga: Indonesia-Prancis Perluas Kerja Sama Pendidikan Tinggi, Vokasi, hingga Kesenian |
"Jadi ini bisa mewadahi anak-anak untuk bisa magang internasional, belajar secara internasional. Jadi ada 7 negara mitra pendidikan yang kita undang ada dari Prancis, Australia, Korea Selatan, Taiwan, Singapura dan Amerika serta Indonesia," lanjutnya.
Ia menegaskan jika kegiatan ini juga untuk memenuhi Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi. Di mana pemerintah meminta kampus untuk dapat memiliki wawasan global.
"Bagaimana menginternasionalisasi kampus ini untuk jadi, karena sesuai dengan visi kita. Visi kita itu kan menjadi satu perburuan tinggi yang unggul dan terbuka di industri kreatif tahun 2030 itu adalah di Asia Tenggara," jelasnya.
Ketua Penyelenggara Pameran Internasional Polimedia 2025, Handika Dany Rahmayanti berharap kegiatan ini menjadi jembatan awal yang memperkuat semangat mahasiswa. Utamanya dalam pengembangan internasionalisasi dirinya.
"Melalui kegiatan ini, kami berharap semangat Polimedia dan generasi muda Indonesia dapat mengembangkan karya dan kompetensi yang kompetitif di tingkat dunia," tutup dia.
Dalam kegiatan pameran ini, Polimedia juga menghadirkan tenant mitra dari dalam dan luar negeri yang turut berpartisipasi yaitu IDP Education, Institute France Indonesia (IFI), International Test Center (ITC), Central Queensland University-Australia, Korea University of Media Arts (KUMA), INTACT Base Taiwana, Taiwan New South Center, Indonesian International Education Foundation (IIEF), Dolanesia Singapur, serta Rochester Institute of Technology USA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
