Mendiktisaintek Brian Yuliarto dan Duta Besar (Dubes) Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone. DOK Kemdiktisaintek
Mendiktisaintek Brian Yuliarto dan Duta Besar (Dubes) Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone. DOK Kemdiktisaintek

Indonesia-Prancis Perluas Kerja Sama Pendidikan Tinggi, Vokasi, hingga Kesenian

Renatha Swasty • 24 Juni 2025 11:52
Jakarta: Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) dan Kedutaan Besar Prancis sepakat memperluas kerja sama dalam berbagai prioritas nasional Indonesia. Kerja sama seperti ketahanan pangan, ketahanan energi, teknologi pertahanan, Artificial Intelligence (AI), dan semikonduktor.
 
“Kami melihat kerja sama antara Prancis dan Indonesia saat ini berada di momentum yang baik, khususnya setelah kunjungan Presiden Emmanuel Macron ke Jakarta,” ujar Mendiktisaintek Brian Yuliarto saat menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone, melalui keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Selasa, 24 Juni 2026. 
 
Kemdiktisaintek mendorong skema joint supervision, double degree, dan peningkatan mobilitas mahasiswa yang saat ini masih relatif rendah bagi kedua negara. Program kerja sama bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang sudah berjalan baik bakal diperluas hingga jenjang doktoral.

Selain itu, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, menyatakan keinginan menjajaki kerja sama dalam pendidikan vokasi, baik di tingkat politeknik maupun SMK. Potensi kerja sama antarindustri Indonesia dan Prancis sangat besar, terutama karena Indonesia tengah mendorong penguatan vokasi.
 
Dubes Fabien menyebut Indonesia setara dengan India atau Brasil. Prancis ingin mengembangkan kemitraan dalam jangka waktu panjang. Untuk itu, diperlukan peta jalan terukur dan konkret untuk dapat mewujudkan cita-cita bersama.
 
 

“Selama ini, kerja sama kami belum terstruktur. Ada urgensi untuk menyusun roadmap yang berkelanjutan. Prancis siap untuk menyusun proyek bersama,” tegas Fabien.
 
Fabien juga mendorong kerja sama antarnegara di bidang pendidikan tinggi seni, desain, dan ekonomi kreatif. Hal ini disetujui Wamen Stella yang menyampaikan pentingnya integrasi pendidikan seni ke dalam sistem pendidikan tinggi. 
 
Pertemuan ini menjadi batu loncatan penting menjelang kunjungan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto ke Paris, Prancis pada perayaan Hari Nasional Prancis pada 14 Juli 2025. Dalam kunjungan itu, dijadwalkan pertemuan lanjutan dan peluang penandatanganan rencana aksi.
 
“Momentum kolaborasi ini harus segera kita konkretkan. Kolaborasi Indonesia-Prancis adalah untuk membangun masa depan bersama di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan kreativitas,” ujar Brian.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan