Ilustrasi buku. Medcom
Ilustrasi buku. Medcom

Asal Usul Tanggal 14 Desember Diperingati Sebagai Hari Sejarah Nasional

Medcom • 14 Desember 2023 11:56
Jakarta: Hari Sejarah Nasional diperingati setiap tanggal 14 Desember. Peringatan Hari Sejarah Nasional bertepatan dengan dimulainya Seminar Sejarah Nasional pertama di Yogyakarta pada 14 Desember 1957.
 
Melansir dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, pemilihan tanggal ini diusulkan sesuai dokumen Maklumat Hari Sejarah pada 2014 yang digagas oleh kalangan masyarakat yang melibatkan asosiasi profesi, komunitas pecinta sejarah, guru, dosen, dan mahasiswa sejarah.
 
Seminar Sejarah Nasional Pertama diadakan dengan tujuan mengumpulkan berbagai pendapat dan saran sebagai pertimbangan menyusun sejarah nasional Indonesia secara ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan. Mulai dari landasan filsafat sejarah nasional, masalah periodisasi sejarah, sampai penulisan buku pelajaran di sekolah.

Salah satu agenda terpenting dari Kongres Sejarah Nasional I di Yogyakarta pada 1957 adalah membicarakan tentang pendidikan Sejarawan. Dilansir dari laman Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbud, seminar menghasilkan visi Indonesia-sentris.
 
Visi ini menggeser visi Neerlando-sentris dalam penulisan sejarah. Dalam visi Indonesia-sentris, tokoh Belanda yang berperan dalam sejarah digantikan oleh tokoh Indonesia.
 
Alasannya, muncul dari pemikiran kalangan sejarawan bahwa perlunya sejarah nasionalistik. Artinya, menempatkan masyarakat Indonesia sebagai pemeran sentral atau sebagai pahlawannya, bukan sebagai musuh.
 
Dilansir dari laman Museum Kebangkitan Nasional, sebelum seminar dimulai, sempat ada perbedaan pandangan antara Soedjatmoko dan Muhammad Yamin mengenai landasan filosofis dan metodologi yang digunakan untuk menyusun sejarah nasional Indonesia.
 
Keadaan tersebut yang membuat perlu adanya Kongres Sejarah Nasional untuk menentukan sejarah Indonesia yang benar. Oleh karena itu, terpilihlah Hari Sejarah Nasional karena memperingati penyelenggaraan Seminar Sejarah Nasional yang pertama.
 
Peringatan Hari Sejarah Nasional biasanya dirayakan dengan berbagai kementerian lembaga terkait. Seperti Seminar Sejarah Nasional, Pidato Kesejarahan, Pemberian Apresiasi Kesejarahan, dan Pameran Produk Pengetahuan Direktorat Sejarah.
 
Dilansir dari laman Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbud, tercatat tidak kurang dari 125 program studi bidang kesejarahan diselenggarakan oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia baik di tingkat S1, S2, dan S3 setelah 60 tahun Seminar Sejarah Nasional I hingga saat ini.
 
Besarnya kuantitas sarjana sejarah ternyata tidak paralel dengan kualitas dari pendidikan, penelitian, dan penulisan sejarah. Berdasarkan hasil riset mengenai pengajaran sejarah di berbagai sekolah menengah menunjukkan sejarah masih menjadi mata pelajaran yang tidak menarik. Padahal, pelajaran sejarah menjadi pelajaran wajib di semua jenis dan tingkatan sekolah.
 
Hasil riset menunjukkan penyebabnya adalah metode pengajaran sejarah yang tidak menarik dan kompetensi guru sejarah yang rendah. Selain itu, kualitas pendidikan sejarah dihadapkan dengan masalah kurangnya literatur atau bacaan sejarah yang digunakan dalam pengajaran serta lemahnya kurikulum di sekolah maupun perguruan tinggi.
 
Hal ini perlu adanya gagasan berbagai pemikiran baru untuk memperbaiki pendidikan kesejarahan di Indonesia. Yakni dengan cara perbaikan metode pengajaran sejarah, perluasan literatur, perbaikan kurikulum sejarah, serta pelatihan untuk meningkatkan profesionalisme tenaga-tenaga di bidang kesejarahan. (Nabila Ramadhanty Putri Darnadi)
 
Baca juga: Wisata Sambil Belajar Sejarah di Rumah Kelahiran Bung Hatta Bukittinggi

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan