Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menuturkan dukungan afektif ialah kepercayaan guru terhadap potensi siswa. Hal ini berkaitan dengan guru memperhatikan siswa dan memberikan umpan balik yang konstruktif.
Sementara itu, dalam bidang manajemen kelas, yaitu disiplin positif, keteraturan suasana kelas, mengatur atensi murid-murid dalam kelas. Nadiem menyebut ini masih banyak perbaikan yang harus terjadi.
Sedangkan, dalam aspek aktivasi kognitif berisi pembelajaran bersifat interaktif, sesuai peserta didik, memastikan ada diferiensiasi dalam kelas. Lalu, aktivitas lebih menyenangakan, enggaging, dan interakif.
"Ini masih butuh perbaikan sangat besar. Sebanyak 67 persen masih kurang dalam aspek ini. Dan ini adalah hasil survei guru. Guru-guru yang kita tanya mengakui masih kekurangan. Terutama instruksi adaptif masih sangat rendah," kata Nadiem dalam konferensi pers Merdeka Belajar Episode 19: Peluncuran Rapor Pendidikan Indonesia, Jumat, 1 April 2022.
Sementara itu, AN terkait aspek indikasi lingkungan berisi ekspektasi akademik, umpan balik konstruktif, panduan pendidik, dan aktivitas intreraksi. Nadiem menyebut ada gap atau perbedaan persepsi yang sangat besar antara murid dan guru terkait kualitas yang dirasakan.
"Ini penting sebagai bahan refleksi. Banyak guru merasa situasi di sekolah baik tapi murid tidak merasa itu. Jadi, ini suatu hal penting bagi guru menjadi refleksi apa yang dia kira baik, dia harus tanya pada murid, ngecek pada murid di dalam ekpsektasi dan harapan murid," kata Nadiem.
Baca: Hasil Asesmen Nasional 2021: Literasi Numerasi SD Butuh Perhatian Serius
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News