Mahasiswa UNY Anysaufha Putri Kinanti. DOK UNY
Mahasiswa UNY Anysaufha Putri Kinanti. DOK UNY

Aufa, Mahasiswa UNY yang Bantu Tuntaskan Rindu Orang Indonesia Makan Pempek di Jerman

Renatha Swasty • 19 Juli 2022 15:32
Jakarta: Anysaufha Putri Kinanti alias Aufa tak pernah terbayang mendapat kesempatan belajar di Jerman. Mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu berada di Jerman selama satu semester.
 
"Saya pernah menulis impian di buku harian saat SMA hampir 5 tahun yang lalu, di mana saya menulis keinginan belajar atau pergi ke Jerman. Dalam benak seorang siswi di bangku kelas XI itu hanyalah sebuah tulisan yang menyimpan harapan didalamnya," kata Aufa dikutip dari laman uny.ac.id, Selasa, 19 Juli 2022.
 
Aufa tidak menyia-nyiakan kesempatan saat menjadi salah satu penerima beasiswa program ISAP 2022 (Internationale Studien-und Ausbildungspartnerschaften) di Westfälische Wilhelms-Universität, Münster, Jerman.

"Ada banyak harapan, kepercayaan, juga doa dari banyak orang saat saya berangkat ke Jerman. Hal yang saya pikirkan adalah bagaimana setiap sesuatu yang saya lakukan di Jerman dapat bermanfaat bagi diri saya sendiri dan orang lain," cerita Aufa.
 
Aufa mengatakan sejak SMA sudah menggemari berwirausaha. Saat kuliah, karena ingin belajar hidup mandiri dia menjalankan bisnis online.
 
"Masih serabutan dan bisa dibilang menjual apa saja“ kata Aufa.
 
Dia mulai dari bisnis pakaian muslim hingga makanan. Aufa beruntung, UNY memberinya kesempatan menekuni bidang wirausaha karena terpilih mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha saat semester 4.
 
Saat berangkat ke Jerman, jiwa wirausahanya masih melekat. Bermula saat merindukan makanan Indonesia, Aufa mencari UMKM Indonesia melalui media sosial yang menjual pempek dan pilihannya jatuh pada Pempek Bangik.
 

“Awalnya saya berpikir hanya ingin memesan 3-5 paket pempek. Namun, jika dipikir kembali, akan lebih berat di ongkos kirim ke Jerman jika saya hanya mengirim dalam jumlah yang sedikit,” beber Aufa.
 
Aufa memutuskan menjadi reseller. Untuk pengiriman ke Jerman, dia menggunakan jasa titip bagasi pada orang Indonesia yang hendak berangkat ke Jerman.
 
Dia menyebut pada order pertama, Aufa memesan 20 paket yang terdiri dari pempek dan otak-otak ikan tenggiri. Awalnya, tidak ada harapan lebih atas rencana berdagang pempek di Jerman.
 
Ternyata di luar dugaan, 20 paket pempek dan otak-otak tidak sampai satu minggu sudah habis terjual. Antusiasme pempek sangat tinggi, termasuk rasa rindu perantau Indonesia yang sedang di Jerman.
 
Akhirnya, Aufa memesan kembali pempek dari UMKM yang sama hingga kini sudah hampir 60 paket pempek terjual. Uniknya, pembeli tidak hanya dari orang Indonesia yang sedang merantau di Jerman.
 
Namun, juga ada salah satunya orang Austria. Aufa bercerita berapa pun ongkos kirim dari Jerman ke Austria akan dibayarnya demi merasakan nikmatnya makanan pempek yang dibuat langsung dari Indonesia.
 
Ternyata, customer Austria ini pernah ke Indonesia dan sangat menyukai kuliner nusantara termasuk pempek, yang menurutnya cita rasa kuliner Indonesia sangat luar biasa. Dia juga sangat ingin kembali mengunjungi Indonesia.
 
Pengalaman menjual pempek di Jerman tak kalah berharga bagi Aufa yang belajar banyak hal baru. Termasuk, prosedur mengirim barang antar kota di Jerman bahkan hingga antar negara.
 

Jarak antar kota di Jerman tidaklah dekat. Aufa menyebut hal itu menjadi tantangan mengirim pake pempek sampai dengan keadaan tidak rusak.
 
"Saya sudah mengirim pempek hampir ke seluruh wilayah Jerman. Sangat membahagiakan di hati saya saat mendengar ucapan syukur dan terima kasih pembeli yang senang karena akhirnya dapat menuntaskan kerinduannya akan kuliner Tanah Air," ujar Aufa.
 
Rasa terima kasih juga diungkapkan pemilik usaha di Indonesia yang produknya dapat dikenal hingga Jerman. Bahkan, salah satu teman Aufa yang berasal dari Turki juga sangat menyukai pempek.
 
Aufa tidak dapat mengungkapkan perasaan bahagianya saat hal kecil yang dilakukan dapat memberikan arti, manfaat, juga senyuman kebahagiaan pada orang lain.
 
"Tidak hanya saya yang mendapatkan kebahagiaan. Namun, pemilik usaha Pempek Bangik di Indonesia, pemilik jasa titip bagasi, juga senyuman kebahagiaan orang yang membeli dan akhirnya memecahkan celengan rindunya akan kuliner nusantara," ujar Aufa.
 
Baca juga: Kisah Koko Triantoro, Alumnus UNY yang Dedikasikan Diri Sebagai Guru di Wilayah 3T

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan