Ilustrasi. Foto: MI/Galih Pradipta.
Ilustrasi. Foto: MI/Galih Pradipta.

Menaker: Sertifikat Kompetensi Kerja Jamin Kualitas Lulusan Pelatihan Vokasi

Arga sumantri • 22 Juni 2021 20:53
Jakarta: Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dan Balai Latihan Kerja (BLK) diminta membekali lulusannya dengan sertifikat kompetensi kerja dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk mendukung agenda besar pembangunan sumber daya manusia (SDM). Sertifikat kompetensi bagian tak terpisahkan dari definisi SDM kompeten dan berdaya saing.
 
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, sertifikat kompetensi memiliki arti sangat penting. Sertifikat kompetensi membuat keahlian lulusan LPK/BLK semakin diakui. 
 
"Sehingga apabila tidak terserap di pasar kerja, lulusan LPK/BLK bisa menjadi wirausaha," ujar Ida saat menerima audiensi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Mooryati Soedibyo (LPPMS) secara virtual di Jakarta, Selasa, 22 Juni 2021.

Ida mengatakan, pelatihan kompetensi yang dilakukan LPK dan BLK harus mampu menjawab kebutuhan lebih besar di dunia industri. Modul kurikulum dan program pelatihan pun harus menyesuaikan dengan kebutuhan industri.
 
Baca: Magister Ilmu Keperawatan UI Buka Peminatan Gerontik
 
Dengan kurikulum maupun program yang menyesuaikan kebutuhan industri atau dunia usaha, kata dia, maka LPK/BLK nantinya tidak lagi menciptakan lulusan pelatihan yang menganggur. Melainkan, lulusan pelatihan yang siap kerja dan dibutuhkan pasar kerja.
 
Menurut dia, materi utama dalam pendidikan pelatihan atau vokasi untuk calon pencari kerja disesuaikan dengan kebutuhan industri/dunia usaha melalui bimbingan para tutor dari berbagai dunia usaha dan para praktisi. Dengan begitu, lulusan LPK/BLK memiliki kemampuan yang dibutuhkan dunia usaha.
 
Ida mengaku terus melakukan identifikasi LPK milik swasta, dan BLK yang dikelola pemerintah pusat maupun daerah. Hal ini agar program pelatihan vokasi diterapkan disesuikan dengan kebutuhan pasar kerja.
 
 

"Ke depannya, kita dorong agar para lulusan LPK/BLK agar dapat bersaing dengan lulusan dari lembaga-lembaga pendidikan formal," ungkapnya.
 
Ida memastikan bakal terus meningkatkan kerja sama dengan LPPMS. Menurutnya, selama ini Kemenaker melalui BLK telah bekerja sama dengan produk kecantikan Mustika Ratu dalam penggunaan sarana pelatihan peserta Asean Skill Competition di bidang kecantikan.
 
"Kami siap terus bekerja sama dengan LPPMS dalam peningkatan standar kompetensi kerja di bidang kecantikan agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. Mengikuti standar peralatan dan kurikulum yang ada di Mustika Ratu," jelasnya.
 
Baca: Swiss Dukung Pengembangan Pendidikan Tinggi Vokasi di Indonesia
 
Ida menambahkan, salah satu kejuruan yang tengah dikembangkan Kemenaker untuk mendukung sektor pariwisata adalah kejuruan Spa Therapist. Bekerja sama dengan LPPMS, kejuruan Spa alias traditional healing ini diproyeksikan mampu melayani pasar tenaga kerja dalam negeri, luar negeri, maupun wirausaha secara mandiri. Sehingga, peluang kerja bagi lulusannya menjadi lebih besar.
 
"Sejumlah BLK Komunitas di kawasan Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo akan dibangun khusus untuk kejuruan spa. Untuk mempersiapkan jurusan baru itu, Kemnaker telah bekerja sama dengan Martha Tilaar, Mustika Ratu, Wardah, dan lain-lain," ujar Ida Fauziyah.
 
Sementara LPPMS pun sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama dengan BLK Komunitas yang telah ditunjuk oleh Kemenaker. LPPMS akan menyiapkan instruktur, kurikulum dan model pelatihan untuk spa therapist.
 
"Kami juga akan memberikan assist, pelatihan Training for Trainer (TFT) bagi penyiapan instruktur SPA Therapist agar BLK Komunitas kejuruan SPA yang didirikan dapat berjalan dengan baik," kata Direktur Business Development & Innovation PT. Mustika Ratu Tbk, Kusuma Ida Anjani.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan