Shafira belajar di Michigan State University, Amerika Serikat, dan Isykar Siregar belajar di Universitas Borneo Tarakan, Kalimantan Utara. Keduanya belajar selama satu semester.
Rafa panggilan karib Shafira mengatakan ikut program IISMA karena keinginannya mendapatkan pengalaman kuliah di luar negeri dan memperluas jaringan dengan tenaga pengajar.
“Saya mengikuti program IISMA karena ingin memperluas koneksi bertemu profesor, teman, dan mentor baru, mengikuti mata kuliah baru yang tidak dapat ditemui di universitas asal dan juga di luar prodi ilmu komunikasi serta agar berlatih untuk menjadi lebih mandiri,” kata Rafa dikutip dari laman undip.ac.id, Kamis, 22 September 2022.
Anak terakhir dari dua bersaudara tersebut mengungkapkan selama tiga minggu menimba ilmu di Michigan State University (MSU), banyak pengalaman yang didapat.
“Di MSU sendiri banyak sekali acara yang diselenggarakan di tiap minggunya seperti orientasi, sparticipation (student fair untuk klub yang ada di MSU), pertandingan olahraga dengan universitas lain, studi wisata dengan international students dari berbagai negara, dan pelajaran yang sistem belajarnya berbeda dari UB,” beber dia.
Dia mengungkapkan salah satu mata kuliah menarik dan terasa berbeda ialah ketika mengambil kelas social studies. Rafa menyebut saat membahas tentang permasalahan sosial tapi menggunakan media komedi.
"Jadi, tiap kelas nonton episode komedi di Netflix yang setiap episodenya mengangkat tema tentang permasalahan-permasalahan sosial seperti rasisme. Kemudian, kami melakukan diskusi di akhir kelas. Menarik sekali ya karena di Indonesia jarang ada yang seperti itu sehingga banyak yang menyukai kelas itu karena seru,” kata dia.

Mahasiswa UB Muhammad Isykar Siregar - UB
Senada dengan Rafa, Muhammad Isykar Siregar mendapatkan kesempatan menimba ilmu di Universitas Borneo mengaku banyak pelajaran yang didapat dari program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM). Baginya, salah satu hal menarik yang dia dapatkan selama mengikuti program PMM ialah mendapatkan mata kuliah Modul Nusantara.
Modul Nusantara adalah mata kuliah empat SKS yang menjadi fokus Kemendikbudristek untuk kegiatan pertukaran mahasiswa.
“Ada banyak kegiatan dalam Modul Nusantara, seperti Kebinekaan ada 17 kegiatan menjelajah daerah bersejarah di Tarakan dan Kalimantan Utara. Dari kegiatan tersebut kita bisa mengetahui daerah bersejarah Perang Dunia II, sejarah perminyakan, dan peninggalan penjajahan Jepang, Australia, dan Belanda,” beber dia.
Isykar menyebut tidak hanya tentang Kebinekaan, Modul Nusantara juga mengajarkan budaya-budaya dari suku di Kalimantan.
“Kita langsung diterjunkan ke daerahnya di Kabupaten Tanah Tidung yang mempunyai suku ciri khas Tarakan sendiri,” kata dia.
Isykar berharap PMM bisa terus dilanjutkan. Sebab, banyak memberi kesempatan belajar dan mengenal budaya bagi mahasiswa di seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: Perdana, 10 Mahasiswa Program IISMA Belajar ke Spanyol |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News