Paket sembako dari UGM untuk mahasiswanya. Foto: Dok. UGM
Paket sembako dari UGM untuk mahasiswanya. Foto: Dok. UGM

UGM Salurkan Bantuan Logistik untuk Mahasiswa

Muhammad Syahrul Ramadhan • 02 April 2020 17:44
Jakarta:  Universitas Gadjah Mada (UGM) menyalurkan logistik untuk para mahasiswa yang tengah belajar di rumah atau indekos, menyusul pembatasan aktivitas untuk mencegah meluasnya covid-19. Bantuan logistik ini diberikan guna meringankan beban ekonomi, sekaligus untuk mengatasi keterbatasan akses logistik akibat banyak warung makan yang mulai tutup. 
 
Direktur Kemahasiswaan, Suharyadi mengatakan, kriteria bantuan diberikan tidak hanya bagi mahasiswa yang tidak mampu, tetapi juga untuk mahasiswa yang mulai mengalami kesulitan mengakses logistik.
 
“Satu paket logistik untuk lima hari berisi beras, sarden, kecap, sambal, roti kering, dan vitamin," sebut Suharyadi dikutip dari laman UGM, Kamis, 2 April 2020.

Untuk pendistribusian, dilakukan setiap hari dengan penjadwalan tertentu guna menghindari kerumunan.  “Kita berterima kasih pada Gelanggang Bergerak yang turut ambil bagian dalam kegiatan ini. Pengambilan dilakukan di posko Gelanggang," tuturnya.
 
Data sementara mahasiswa penerima bantuan logistik tercatat sekitar 900 mahasiswa. Sementara sumber pendanaan berasal dari universitas, sivitas akademika, alumni, dan sejumlah donatur.
 
Baca juga:  UNS Sediakan Kebutuhan Logistik Mahasiswa di Asrama
 
Hal serupa dilakukan Keluarga Alumni Fakultas Peternakan UGM (Kapgama). Melalui program Kapgama Beramal mengajak para alumni dan para mitra untuk peduli membantu mahasiswa yang rentan terhadap dampak virus covid-19, terutama para mahasiswa yang berasal dari jalur Bidikmisi.
 
“Melalui program Kapgama Beramal, kita menyalurkan bantuan berupa sembako dan nasi bungkus untuk mahasiswa. Ini merupakan bentuk solidaritas di masa-masa sulit akibat terdampak covid-19," ujar Dekan Fakultas Peternakan UGM, Ali Agus.
 
Dia menuturkan, di tengah keterbatasan ekonomi, banyak mahasiswa tidak pulang ke rumah dan harus tetap tinggal di indekos. Dengan tinggal di indekos, maka uang saku terbatas dan mereka saat ini sangat membutuhkan pulsa untuk bisa mengikuti kuliah daring, belum lagi mereka juga perlu cadangan pangan.
 
“Ketika kuliah dulu mungkin kita pernah merasakan hidup dalam kondisi terbatas. Oleh karena itu, mari berbagi dan peduli kepada sesama meringankan beban hidup mereka,” imbuhnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan